SuaraBanten.id - Seorang ayah perkosa anak tirinya karena mengaku jarang berhubungan seks dengan istrinya. Dia adalah H, lelaki berusia 49 tahun warga Pandeglang.
Anak tirinya, S berusia 15 tahun. Perkosaan itu dilakukan sejak Desember 2019 hingga mei 2020. Saat ini S pun hamil 2 bulan.
Kasatreskrim Polres Pandeglang AKP Mochamad Nandar membenarkan adanya aksi kejahatan seksual yang dilakukan oleh seorang ayah terhadap anak tirinya. Pelaku mencabuli korban tidak hanya dilakukan sekali tetapi sebayak 16 kali saat sejumlah anggota keluarganya tengah tidak ada di rumah.
"Hubungan badan tersebut di lakukan sebanyak sekitar 16 kali dari 27 Desember 2019 sampai dengan terakhir dilakukannya pada 06 Mei 2020. Dengan adanya kejadian tersebut korban di duga hamil dengan usia kehamilan kurang lebih 2 bulan," kata Nandar dalam keterangan pers yang diterima suara.com, Kamis (14/5/2020).
Baca Juga: Aksi Kakek Pembunuh Pasutri, Awalnya Dengar Tetangga Mabuk Mau Perkosa Anak
Saat melampiaskan nafsu bejadnya pelaku mengancam korban yang merupakan anak tiri pelaku yang tinggal serumah dengan pelaku kerap mengancam kekerasan berupa memaksa dan akan mengusir hingga ancaman pembunuhan jika tidak mau melayani hasrat seksual pelaku.
Setelah kasus pencabulan terungkap karena tersangka diketahui bahwa telah menghamili anak tirinya, Sehingga masyarakat berencana membakar rumah tersangka.
Namun aksi itu urung terlaksana karena pelaku terlebih dulu ditangkap Ketua RT setempat.
"Beberapa masyarakat mengamankan tersangka dan menghubungi petugas Polsek Panimbang yang kemudian tersangka dibawa ke Polsek Panimbang," katanya.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Pandeglang, IPDA Dasep Dudi Rahmat menambahkan di rumah yang ditinggali pelaku terdapat lima orang yang terdiri dari istri,anak kandung dan anak tiri pelaku. Namun alasan pelaku mencabuli anak tirinya lantaran berdalih tidak pernah di kasih jatah kewajiban suami istri oleh istrinya.
Baca Juga: Bukan Tobat usai Dibebaskan karena Corona, Iswahyudi Malah Perkosa Tetangga
"Alasannya jarang dikasih (sama) istrinya, kita tanya istrinya (setiap) minta pasti dikasih. Rata-rata dua minggu sekali,"ujarnya.
Berita Terkait
-
Biaya PPDS di Unpad: Sekolah Mahal-Mahal, Dokter Anestesi Diduga Perkosa Penunggu Pasien
-
Adik Ipar Bupati dan Adik Cagub Banten Dituding Curang di Pilkada Pandeglang, Muncul Istilah DPT Tegak Lurus
-
Bos Rental Tewas Setelah Minta Bantuan Polisi, Anaknya Ungkap Pengakuan Mengejutkan
-
Naik Perahu Karet, Gus Ipul Salurkan Bantuan kepada Korban Banjir Pandeglang
-
Mengenal Piramida Budaya Perkosaan, Dari Lelucon Bisa Berujung Pelecehan
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
KPU Kabupaten Serang Prioritaskan Distribusi Logistik PSU ke Pulau Terluar
-
Hai Para Pemegang Saham, Jangan Lewatkan Kesempatan Dapatkan Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI!
-
Dukungan BRI UMKM EXPO(RT) Terhadap Karya Lokal: Perajin Mutiara Asal Lombok Jangkau Pasar Global
-
Pemprov Banten Hapus Tunggakan Pajak dan Denda Mulai Besok, Potensi PAD Berkurang Rp50 Miliar
-
Vonis Bebas Eks Kadisperindag Kota Cilegon Dibatalkan Mahkamah Agung