SuaraBanten.id - Akibat kelangkaan elpiji dan mahalnya gas elpiji yang terjadi sejak beberapa waktu terakhir, sejumlah Warga Kabupaten Lebak terpaksa kembali gunakan kayu bakar untuk kebutuhan memasak harian.
"Kita lebih memilih kayu bakar untuk keperluan memasak di dapur," kata Mimin (60) warga Cibeureum Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak kepada Antara, Rabu (6/5/2020).
Masyarakat terpaksa menggunakan kayu bakar untuk keperluan memasak saat buka puasa dan sahur, terlebih saat ini menghadapi pandemi Covid-19. Selama ini, stok elpiji tiga kilogram terkadang langka di pasaran.
Bahkan, jika ada harganya pun cukup mahal dikisaran Rp 27 ribu sampai Rp 30 ribu, padahal harga eceran tertinggi (HET) Rp17 ribu per tabung ukuran 3 kilogram. Lantaran itu, kebanyakan ibu-ibu setiap pagi mencari kayu bakar ke hutan dan kebun juga terdapat memanfaatkan kayu sisa bangunan.
"Kami hari ini mendapatkan kayu bakar dari sisa-sisa bangunan rumah dan cukup untuk kebutuhan dua hari ke depan," katanya.
Seorang Warga Cimarga Nurbaiti mengatakan, penggunaan kayu bakar sangat membantu ekonomi keluarga, terlebih harga elpiji melambung juga terjadi kelangkaan.
"Kami lebih nyaman dan murah menggunakan kayu bakar untuk memasak sehari-hari."
Senada dengan Nurbaiti, Ecin Warga Rangkasbitung juga mengakui, jika dirinya kini menggunakan brondo sebagai bahan bakar dengan memanfaatkan sisa-sisa kelapa sawit milik PTPN VIII Cisalak. Masyarakat di wilayah tersebut beralih gunakan bahan bakar brondo karena harga eceran elpiji di pasaran melonjak.
Penggunaan bahan bakar itu, kata dia, tentu membantu perekonomian keluarganya, karena saat ini dia tidak mampu membeli elpiji ukuran tiga kilogram.
Baca Juga: Corona Bikin Irin Jatuh Miskin, hingga Jual Elpiji 3 Kg untuk Beli Beras
"Kami menggunakan brondo sudah berjalan empat bulan dan sangat mengirit biaya hidup, terlebih suami menganggur akibat pandemi corona," katanya.
Menanggapi permasalahan tersebut, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Agus Reza mengakui, selama ini memang terjadi kelangkaan elpiji tiga kilogram. Namun dia mengemukakan, kondisi tersebut merupakan kewenangan Pertamina.
Pemerintah daerah, lanjut Agus, tidak bisa melakukan intervensi untuk menstabilkan harga pasar, sehingga terkadang terjadi kelangkaan. Karena itu, ia berharap, pengawasan langsung elpiji bersubsidi dilakukan sepenuhnya oleh Pertamina yang mengeluarkan kebijakan.
"Kita hanya memiliki kuota elpiji bersubsidi sebanyak 7.000 tabung, sehingga seringkali terjadi kelangkaan, karena banyak keluarga mampu ekonomi menggunakan gas bersubsidi," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Subsidi Gas Elpiji Dicabut, Warga di Pandeglang Siap Beralih ke Kayu Bakar
-
Stok Langka, Elpiji 3 Kg di Daerah Bencana Lebak Sentuh Harga Rp 100 Ribu
-
Harga Eceran Gas Elpiji 3 Kilogram Melonjak
-
Pertamina Hukum 10 Distributor Gas Elpiji yang 'Nakal'
-
PT Pertamina: Ada yang 'Bermain' agar Elpiji 3 Kg Langka
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Jaksa Gadungan Beraksi Lagi! Mantan Pegawai Dipecat Kejaksaan Curi Rp310 Juta dan Bawa Revolver
-
Jadi Magnet Baru: Begini Penampakan Masjid Al Ikhlas, Arsitektur Lingkaran dan Kubah Raksasa
-
BRI Perkuat UMKM Lewat Ribuan Program Pemberdayaan dan Torehkan Kinerja Keuangan Positif
-
AgenBRILink Jangkau 80% Desa Indonesia, Perkuat Inklusi Keuangan dan Ekonomi Kerakyatan
-
Lewat CSR, ASG Perkuat Infrastruktur Kesehatan Kota Serang dengan Enam Ambulans