SuaraBanten.id - Office boy Rumah Sakit Umum Daerah Banten mendapatkan insentif Rp 5 juta per bulan karena rumah sakit itu adalah rujukan pasien virus corona. Sementara dokter spesialis yang merawat pasien corona di sana dapat insentif Rp 75 juta per bulan.
Insentif juga didapat dokter umum Rp 50 juta, tenaga perawat Rp 17,5 juta sampai Rp 22 juta. Tenaga penunjang medis dan non medis sebesar Rp 15 juta.
Selain insentif, tenaga medis yang bertugas menangani pasien juga diberikan ekstra puding dan vitamin selama bekerja. Hal ini untuk meningkatkan imun dan kekebalan tubuh mereka, sehingga tidak terjangkiti covid-19. Bahkan usai bekerja, tubuh dan pakaian yang digunakan pun di sterilisasi, agar virus tidak terbawa keluar rumah sakit dan menjangkiti banyak orang.
"Selain gaji dan tunjangan yang berbeda," kata Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas virus corona Banten Ati Pramudji saat ditemui perwakilan awak madia di kantor Dinkes Banten, Kota Serang, Rabu (1/4/2020).
Pemprov Banten telah melakukan rapid test kepada 108 orang yang dinyatakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), hasilnya tiga di nyatakan reaktif atau positif virus corona. Dimana, kasus PDP di Banten berdasarkan data dari website https://infocorona.bantenprov.go.id/ berjumlah 384 orang.
Tiga orang PDP yang dinyatakan positif terpapar virus corona itu semuanya berasal dari wilayah Tangerang Raya, namun Ati enggan merincinya.
"Masih proses bertahap untuk provinsi, dari 108 yang sudah dilakukan rapid test tiga reaktif artinya positif," ujarnya.
Di akui Ati, belum semua PDP dan tenaga medis diperiksa menggunakan rapid test. Pengecekan cepat untuk saat ini diutamakan bagi tenaga medis yang kontak langsung dengan pasien positif virus corona, pasien PDP dan masyarakat yang minta erat dengan pasien positif Corona.
Kepala Dinkes Banten itu berujar bahwa, jika hasil rapid test reaktif atau menyatakan positif virus corona, maka harus dilakukan test kedua kalinya. Jika masih positif, tetap harus melewati uji swab di Litbangkes Kemenkes, Jakarta.
Baca Juga: Warga Positif Virus Corona di Banten Tembus 142 Orang!
"Perlu diketahui bahwa rapid test bukan penegak diagnostik, ketika dinyatakan reaktif, dia harus dilakukan test ulang, jika hasilnya tetap positif dia pun tetap harus dilakukan swab, karena pastinya (positif atau negatif) dari swab," terangnya.
Tenaga medis butuh APD
Tenaga medis di Banten masih kekurangan alat pelindung diri (APD). Ketua IDI Banten Budi Suhendar menjelaskan IDI telah menghitung kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) tenaga medis yang dibutuhkan setiap harinya. Berdasarkan perhitungan mereka, setidaknya dibutuhkan 5 ribu pasang APD yang diperlukan untuk setiap harinya, untuk seluruh tenaga medis di Provinsi Banten.
Bagi donatur yang ingin membantu peralatan medis ataupun APD, bisa datang langsung ke setiap kantor cabang IDI di setiap kabupaten dan kota di Banten. Kebutuhan APD di anggap sangat mendesak, lantaran pasien covid-19 terus bertambah setiap harinya dan membutuhkan pertolongan segera.
"Bagi yang berkeinginan membantu dapat langsung ke fasyankes terkait atau melalui setiap IDI Cabang di daerahnya masing-masing, seperti Serang, Cilegon, Pandeglang, Lebak, Tangerang dan Tangerang Selatan atau ke IDI Wilayah Banten," jelasnya saat dihubungi.
Kontributor : Yandhi Deslatama
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Terbitkan 20,9 Juta Saham Baru, PANI Gelar Private Placement Rp300 Miliar
-
3 Rekomendasi HP Gaming Murah Baterai Awet Berhari-hari, Harga Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
4 HP Murah RAM 12 GB Paling Worth It di Bawah Rp3 Juta, Harga Terjangkau Performa Handal
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
Terkini
-
5 Fakta Kasus Polisi Lempar Helm ke Pelajar: Bermula dari 'Knalpot Brong' Hingga Korban Kritis
-
BRI Terus Dorong UMKM, Penguatan Ekonomi Level Grassroot Mencapai 80,32 Persen
-
Polda Banten Akui Anggota Samapta Sebabkan Pelajar Kritis, Terekam CCTV Lemparkan Helm
-
Kota Serang Bebas Sampah? Intip Strategi Cerdas PKK Ubah Limbah Jadi Emas Lewat Bank Sampah
-
Misteri Situ Cangkring: Ikan Mati Massal, Air Keruh Kehijauan, Apa Penyebabnya?