Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 26 Maret 2020 | 14:47 WIB
RSUD Banten [Bantennews.co.id]

“Sebelum efektif jadi RS Covid-19, ada sekitar 40 orang mundur kerja. Mereka semuanya tenaga outsourcing. Akibatnya kami yang harus membuang sendiri sampah medis. Dengan APD (alat pelindung diri), bayangkan harus berjalan sampai ke IPAL,” kata dia.

Pun beban kerjanya bersama teman-teman tenaga medis semakin berat. Karena di tengah pembagian empat shift, shift tiga yang bekerja dari pukul 17.00 hingga 01.00 dini hari tak mendapat makan.

“Alasannya dari Dinkes tidak ada orang yang mengantar karena malam,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia meminta kepada Pemprov Banten agar serius dalam menerapkan standar keamanan penanganan penyakit infeksius.

Baca Juga: Anies Fasilitasi Tenaga Medis Corona, Tidur di Hotel BUMD Plus Makan Gratis

“Kami tidak meminta fasilitas nyaman, tapi kami minta penuhi saja standar keamanan supaya penularan tidak semakin luas. Yang akan menjadi korban kan masyarakat Banten juga, khususnya di Kota Serang,” kata dia.

Hingga berita ini diunggah, wartawan bantennews.co.id masih berupaya mendapatkan konfirmasi dari pihak Dinkes Banten maupun manajemen RSUD Banten.

Load More