SuaraBanten.id - Dede Samsul Fuad ingin segera kembali ke kampung halamannya di Caringin, Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Dede merupakan salah satu WNI yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess dan ikut menjalani karantina di Jepang setelah merebaknya virus Corona yang berasal dari China.
Direktur Utama LPK Hotel Education Labuan (HEL), Efqi Anwari mengatakan, Dede sampai saat ini masih tertahan di Yokohama setelah menjalani karantina selama dua minggu yang dilakukan pemerintah setempat. Setelah menjalani karantina, Dede dinyatakan negatif terkena virus Corona.
"Setelah masa karantina selesai mereka diperiksa oleh rumah sakit setempat, bahwa mereka negatif virus Corona," kata Efqi saat dihubungi Suara.com lewat sambungan telepon Senin (24/2/2020).
Baca Juga: Menkes Akan Kirim Psikolog untuk WNI di Kapal Diamond Princess, Buat Apa?
Setelah menjalani karantina selama dua minggu, kata Efqi, sejumlah WNI termasuk Dede kecewa kepada pemerintah Indonesia lantaran mereka tak tahu kapan akan dipulangkan ke tanah air. Padahal mereka sudah tak sabar ingin pulang karena khawatir akan terserang virus yang dianggap mematikan tersebut.
"Setelah masa karantina selesai belum ada perintah dari pemerintah Indonesia agar mereka bisa dijemput. Kru-kru dari Indonesia ini termasuk murid saya merasa kecewa. Sedang di sana bisa membayangkan dengan rasa takutnya di sana dengan penyebaran virus itu yang gak tahu kapan datangnya, tiba-tiba menular ke diri sendiri hingga mereka panik," katanya.
Efqi mengungkapkan, lembaga telah mengirimkan muridnya ke beberapa negara, salah satunya Dede yang bekerja di Kapal Pesiar Diamond Princess yang tengah berlayar di Yokohama Jepang. Saat bersama banyak terjadi adanya penyebaran virus Corona yang membuat warga Cina melarikan dari ke sejumlah negara.
"Dede ini salah satu warga Pandeglang sedang berlayar di Yokohama Jepang, Pada saat itu ada virus Corona, tamu dari Wuhan Cina ada yang lari ke Singapura, ke Jepang dan Korea termasuk ke kapal pesiar. Hari demi hari virus itu makin parah termasuk kru kapal asal Indonesia yang terkenal," katanya.
Efqi mengatakan, Dede sudah bekerja di kapal tersebut selama tiga bulan atau dari bulan Desember 2019 lalu dan bekerja di bagian dapur kapal. Setelah adanya virus Corona, banyak dari mereka ingin segera dipulangkan.
Baca Juga: Alasan Pulau Sebaru Jadi Tempat Karantina WNI dari Kapal World Dream
Kendati pihak agensi telah membahas ke pulang mereka. Namun hal tak cukup dilakukan oleh pihak agensi tetapi harus dibahas antara dua negara.
Berita Terkait
-
BRI Dukung Aksi Donor Darah HUT Karantina di Papua Tengah
-
Formasi CPNS Badan Karantina Indonesia, Ini Jurusan D3 hingga S1 yang Dibutuhkan Rekrutmen ASN 2024
-
Alert! Kemenkes Peringatkan Potensi Peningkatan Covid-19
-
Virus Corona Ngamuk Lagi, Kasus Covid-19 di Singapura Meroket Hingga Dua Kali Lipat
-
Berharap Tak Ada Covid Lagi, Doa Pilu Juliadi di Makam Istrinya yang Meninggal karena Virus Corona
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Berapa Harga Garmin Venu 3 dan Spesifikasinya
-
Eks Kabid BPBD Banten Dituntut 4 Tahun Penjara Gegara Pengadaan Laptop Fiktif
-
Tabrakan Mobil Polisi di Cadasari Pandeglang Diduga Dipicu Karena ODGJ Ngamuk
-
AC Terasa Kurang Dingin? Ini Kemungkinan Penyebabnya
-
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Tangerang Tanggapi Kericuhan Konfercab