SuaraBanten.id - Masalah infrastruktur jalan masih menjadi pekerjaan utama di Kabupaten Pandeglang, Banten. Diketahui masih banyak akses jalan di daerah itu yang kini kondisinya masih amat memprihatikan, bahkan sampai tak bisa dilalui kendaraan.
Hal itu seperti dialami oleh Jaya, warga Kampung Lebak Jaha, Desa Karang Bolong, Kabupaten Pandeglang. Ia harus ditandu menggunakan sarung untuk pergi berobat karena akses jalan yang tak bisa dilalui kendaraan.
Sang anak, Saroman menceritakan, bapaknya harus ditandu sepanjang kurang lebih lima kilometer untuk bisa berobat karena jalan di kampungnya tidak bisa dilalui kendaraan. Peristiwa tersebut, kata dia, terjadi pada Jumat (17/1/2020) sekitar pukul 07.30 WIB.
"Ya (di gotong) itu karena jalannya yang parah. Digotongnya lima kilometer, kalau (jarak) ke tempat berobat sekitar 15 kilometer," ujar Saroman saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (18/1/2020).
Dengan menggunakan sarung dan digotong oleh dua orang, Jaya harus ditandu melewati sulitnya medan jalan. Kemudian baru dinaikan ke mobil untuk menuju salah salah satu klinik di Kecamatan Cigeulis.
Menurut Saroman, jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan, karena usai diguyur hujan. Bahkan hingga dua hari setelah hujan pun belum bisa dilalui kendaraan.
"(Ditandunya) dari kampung Ceger ke Desa Karang Bolong. Ini mah jalannya aja kayak tahu. Gak bisa dilewatin sama mobil, apalagi kalau hujan. Sudah dua hari setelah hujan gak bisa," katanya.
Diakuinya tidak ada pilihan lain selain ditandu, karena bapaknya yang menderita sakit muntaber tak bisa dibawa dengan menggunakan motor, sebab kondisinya lemas.
"Sakit muntaber, gak bisa dinaikan ke motor karena lemas. Soalnya jalannya gak bakalan bisa (dilewatin)," katanya lagi.
Baca Juga: Lantai Telah Dibongkar, Sumber Hawa Panas di Pandeglang Masih Misterius
Setelah mendapatkan perawatan dari hari Jumat, kondisi bapaknya kini sudah kembali baik dan sudah dibawa pulang. Kendati demikian, ia berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan kondisi jalan di kampungnya.
"Ya harapan mah bisa lebih baik (jalannya) ngga minta muluk-muluk, cukup di batu saja masyarakat di sini mah sudah alhamdulillah," imbuh dia.
Berita Terkait
-
Ombudsman RI Endus Transaksi Aneh Jelang Tahun Politik
-
Misteri Mayat Tanpa Kepala, Pembunuh Suci Fitri Ternyata Pria Paruh Baya
-
Lima Nelayan Indonesia Kembali Diculik Kelompok Abu Sayyaf
-
Termakan Rayuan Maut Duda, Gadis Belia Dicabuli Budianto di Kuburan Cina
-
Menyeberang ke Tira-Persikabo dari Persija, Escobar: Semoga Cepat Menyatu
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Serang Dikepung Bencana Malam Ini: Banjir Rendam Cinangka, Longsor Putus Jalan di Bojonegara
-
4 Spot Wisata Alam Hidden Gem di Tangsel untuk Libur Akhir Tahun
-
Warga Ciledug dan Sekitarnya Harap Waspada! 3 Kecamatan Ini Masuk Zona Merah Banjir
-
Krisis Sampah di Tangsel, Pengamat: Perpres 109/2025 Tak Berlaku Surut
-
Jadwal KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Senin 15 Desember 2025: Keberangkatan Pagi Anti Telat