SuaraBanten.id - Suka cita menyambut Natal tidak hanya dirasakan di sejumlah kota besar, namun juga di pelosok daerah. Seperti halnya di kawasan Pesisir Pandeglang, tepatnya di Kecamatan Carita.
Suasana suka cita tersebut dirasakan di Gereja Pantekosta Rahmat di Desa Banjarmasin. Berbagai pernak-pernik khas Natal pun menghiasi tempat peribadatan tersebut.
Suasana itu terasa berbeda dibandingkan setahun silam, ketika tsunami menyapu wilayah pesisir Banten. Sehingga perayaan Natal ditunda dan baru dilaksanakan pada sore harinya, itupun hanya diikuti beberapa jemaat.
Gereja yang berlokasi di Jalan Raya Carita tersebut memiliki luas mencapai 2.000 meter persegi dan mampu menampung sekitar 250 umat di bagian aulanya. Dari kejauhan nampak dua tenda besar dan satu ukuran kecil serta kursi sudah tertata rapi.
Saat ditemui Suara.com, Pemuka Gereja Pantekosta Rahmat Pendeta Markus Taekz bersama istri dan anaknya tengah sibuk memasang banner.
"Ya kita persiapan untuk ibadah Natal tanggal 25 Desember 2019. Persiapan Natal biasa saja. Paling juga menyiapkan untuk kegiatan anak-anak yang masuk," katanya pada Selasa (24/12/2019).
Tahun ini, Markus memastikan semua jemaat bisa beribadah di gereja tersebut. Kondisi saat ini, jelas Markus, berbeda dibanding tahun lalu yang cukup memprihatinkan. Para jemaat tidak bisa beribadah karena berada di pengungsian usai tsunami melanda wilayah pesisir Pandeglang.
"Kalau tahun kemarin karena bencana tsunami, enggak bisa apa-apa hanya berdoa saja. Ya jemaah itu mengungsi ke mana-mana. Kita hanya berdoa untuk kejadian itu," katanya.
Meski lokasi gereja tak jauh dari bibir pantai, beruntung tidak terkena dampaknya. Namun, gereja tersebut terendam banjir karena malam saat tsunami curah hujan sangat tinggi. Namun rumah jemaah yang di Labuan terkenal dampak tsunami dan banjir.
Baca Juga: Sempat Loyo Pasca Terjangan Tsunami, Wisata Pantai Carita Mulai Menggeliat
"Kalau gereja enggak, hanya rumah jemaat yang di Labuan kena tsunami dan banjir. Air di belakang dan depan (gereja) juga ada air hujan. Kalau dari laut enggak sampai," kata pria asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bencana tsunami satu tahun lalu, kata Markus, disebutnya merupakan cara Tuhan mengingatkan manusia untuk introspeksi diri dan memperbaiki perilaku, termasuk pula penting untuk menjaga alam.
Gereja itu dikatakan Markus telah berdiri sejak tahun 1980. Sejak itu pula, ia merasakan nyaman saat beribadah, meski berada di tengah mayoritas muslim. Markus juga tidak merasa khawatir, karena setiap warga Indonesia telah memiliki hak untuk menentukan keyakinan.
"Bagi saya tidak ada kekhawatiran karena kita sama-sama manusia hidup di negara ini tidak ada perbedaan. Penolakan itu tidak ada karena lingkungan ini baik," katanya.
Kontributor : Saepulloh
Berita Terkait
-
PNWU Jatim soal Ucapan Natal: Jika Tidak Punya Kepentingan, Diam Saja
-
Bus TransJakarta Gratis Disediakan untuk Mengantar Jemaat Natal Katedral
-
Sambut Libur Natal dan Tahun Baru, Hotel di Pandeglang Beri Diskon Spesial
-
Mengenal Tradisi Perayaan Natal di Seluruh Dunia
-
Perayaan Natal, Anies Gelar Christmas Carol di 11 Lokasi di Jakarta
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Fenomena Baru! 178 Warga Tangerang Resmi Ganti Kolom Agama di KTP Jadi Penghayat Kepercayaan
-
Persita Gebrak Super League! Empat Kemenangan Beruntun Bawa Pendekar Cisadane ke Peringkat 2
-
Setelah Cesium-137 Ditemukan, Iklim Investasi Banten di Ujung Tanduk?
-
BRI Dukung Indonesia Mendunia Lewat Ajang Balap Motor Bergengsi MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner DBFOODS untuk Perkuat Branding hingga Pasar Global