SuaraBanten.id - Pilkada Kabupaten Pandeglang akan berlangsung tahun 2020 mendatang. Meski begitu, dalam kontestasi politik yang ada di provinsi paling barat Pulau Jawa ini, kerap diidentikan dengan keberadaan tiga trah keluarga ternama.
Pun dalam perebutan kursi nomor satu di Pandeglang diperkirakan bakal menjadi kontestasi politik tiga trah keluarga, yakni trah Mulyadi Jayabaya (JB), Dimyati Natakusumah dan Trah 'Rau' atau Chasan Sohib yang kemungkinan besar akan diwakili oleh menantu Ratu Atut Chosiyah.
Bagi warga Banten secara umum, Trah JB dikenal memiliki basis terbesar suara di Kabupaten Lebak. Pada Pilkada di Pandeglang, Trah JB bakal direpresentasikan oleh anaknya, Mochamad Nabil Jayabaya yang berlatar belakang dari PDI Perjuangan.
Kemudian Trah Dimyati Natakusumah akan diwakili istrinya yang sekaligus petahana, Irna Narulita. Dimyati sendiri merupakan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sedangkan sang istri tercatat sebagai kader Partai Demokrat. Begitupun anaknya, Rizki Aulia Rahman Natakusumah yang menjadi anggota DPR dari partai berlambang bintang merci.
Baca Juga: Kenapa Pilkada Serentak 2020 Digelar di Tanggal 2 Digit, Bukan 1 Digit?
Terakhir Trah Rau, kemungkinan besar akan direpresentasikan Tanto Warsono, yang saat ini menjabat sebagai wakil Bupati Pandeglang. Tanto sendiri dikenal sebagai politisi Partai Golkar sekaligus suami dari Andiara Aprilia Hikmat, putri Ratu Atut Chosiyah.
Meski begitu, kekinian nama Tanto belum santer terdengar akan maju kembali dalam Pilkada Kabupaten Pandeglang.
Menurut Pengamat Politik USPolitica Uday Suhada, keberadaan tiga trah keluarga tersebut dalam kontestasi politik di Pandeglang akan menarik untuk disimak. Apalagi, Trah Rau belum mendeklarasikan sikap politiknya.
"Dalam situasi saat ini, sikap Kelompok Rau (Ratu Atut) akan jadi salah satu penentu. Apakah akan menyokong JB atau memperkuat Dimyati. Sebab hingga saat ini belum ada tanda-tanda memunculkan sosok yang berasal dari keluarganya (Ratu Atut)," kata pengamat politik dari USPolitica, Uday Syuhada, melalui sambungan ponselnya pada Rabu (09/10/2019).
Menurut Uday, dalam perhitungan di atas kertas, pada level partai politik (parpol), Irna memiliki modal kuat di kursi legislatif dengan adanya dukungan dari PKS yang kini memiliki enam kursi di DPRD Pandeglang. Kemudian Partai Demokrat juga memiliki jumlah kursi yang sama.
Baca Juga: Persiapan Pilkada Serentak 2020, Mendagri: Daerah Segera Susun Anggaran
Namun langkah Irna untuk mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat bakal menemukan kendala. Lantaran, Ketua DPD Demokrat Banten merupakan putri dari JB, Iti Octavia Jayabaya yang terhitung kakak kandung dari Mochamad Nabil Jayabaya.
Sedangkan potensi Nabil, yang kemungkinan besar akan diusung oleh PDIP, memiliki modal lima kursi legislatif di DPRD Kabupaten Pandeglang. Lantaran ada sokongan kuat orangtuanya yang juga tokoh partai berlambang banteng itu.
"Partai Golkar ada tujuh kursi yang masih belum bersikap. Komunikasi politik nampaknya akan terus dibangun dengan DPD Partai Golkar Banten," katanya.
Uday menjelaskan, untuk membaca dan mengetahui kekuatan peta politk Trah Rau bisa dilihat dari rekam jejak pilkada sebelumnya. Pada tahun 2010, saat itu Erwan Kurtubi bersama Heryani (istri Chasan Sohib sekaligus Ibu Ratu Atut), berhadap-hadapan dengan Irna-Apud Mahfud, hasilnya Irna tumbang.
Kemudian di Pilkada 2015. Irna menggandeng Tanto Warsono Arban sebagai wakilnya, yang notabene menantu Ratu Atut, dan akhirnya menang.
Meski begitu, jangan dilupakan keberadaan parpol yang kekinian belum menentukan sikap. Seperti PKB yang mengantongi enam kursi legislatif. Catatan menarik untuk PKB datang dari salah satu kadernya, Thoni Fathoni Mukson, yang pernah menegaskan akan melawan Irna Narulita dalam Pilkada.
Selain PKB, masih ada partai lain seperti PPP yang mengantongi lima kursi, PAN tiga kursi, PBB satu kursi, dan Perindo satu kursi.
Ada juga Gerindra dengan raihan tujuh kursi legislatif di DPRD Pandeglang. Seperti halnya PKB, Ketua DPD Gerindra Banten Desmon J Mahesa pernah menyatakan akan menggandeng JB dalam Pilkada dan mengaku sakit hati dengan Irna Narulita.
"Tinggal kita lihat dalam beberapa waktu ke depan, bagaimana sikap Partai Golkar dan siapa yang akan disokong," jelasnya.
Kontributor : Yandhi Deslatama
Berita Terkait
-
MK Diskualifikasi Paslon pada Pilbup Mahakam Ulu karena Buat Kontrak Politik dengan Ketua RT
-
Prabowo Lantik 961 Kepala Daerah Serentak, Tjhai Chui Mie: Sangat Membanggakan Bagi Kami Semua
-
Kemendagri Bakal Kumpulkan Kepala Daerah Terpilih Lagi Besok di Monas, Persiapan Rinci Gladi Bersih Pelantikan
-
Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024: Khofifah-Emil Puncaki Perolehan Suara Pilkada Serentak
-
Pakar Usul Pemilu dan Pilkada Digelar Terpisah, Berjeda Dua Tahun
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Sentuhan BRI Bikin Warung Bu Sum Bertransformasi dan Ramai Pengunjung
-
Hari Pertama Pembebasan Tunggakan Pajak dan Denda di Samsat Cikande, Petugas Kurang Persiapan
-
Samsat Kota Serang Diserbu Warga, Antre Sejak Subuh Demi Bebas Tunggakan Pajak dan Denda
-
Curhat Warga Serang Pemilik Corolla DX 1980 Bayar Pajak Rp982 Ribu, Padahal Nunggak 9 Tahun
-
Dari Korea, Amerika, ke Nigeria: Kisah Sukses Parfum dari Sidoarjo Didukung BRI UMKM EXPO(RT) 2025