SuaraBanten.id - Pelantikan 85 anggota DPRD Provinsi Banten berujung ricuh lantaran diduga dipicu aksi penamparan yang dilakukan petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) kepada seorang mahasiswa yang ikut menghadiri acara tersebut.
Seperti berita yang dikutip dari Bantenhits.com--jaringan Suara.com, Senin (9/2/2019), keributan itu berawal empat mahasiswa yang tergabung ke dalam Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) menghadiri pelantikan para wakil rakyat di tanah jawara yang berlangsung di gedung DPRD Banten.
Saat acara pelantikan berlangsung, salah satu dari dari mahasiswa itu diduga melemparkan segumpalan kertas ke arah para anggota DPRD Banten yang saat itu tengah diambil sumpah.
Sontak saja hal tersebut membuat suasana menjadi gaduh dan seluruh mata tertuju pada sosok pria yang pelempar kertas rilis yang diketahui bernama Ahmad Jayani itu.
Tak berselang lama, tim Pamdal langsung bergerak mengamankan mahasiswa yang mengenakan baju kemeja berwarna abu-abu itu. Petugas Pamdal lalu menyeret menampar dan melontarkan kata-kata kasar ke mahasiswa tersebut.
Hal itu terbukti dalam video berdurasi 11 detik yang beredar luas di kalangan awak media.
Ridwan Anggara, salah satu masa aksi mengatakan bahwa pelemparan rilis aksi tersebut, bukanlah kegiatan yang di rencanakan, melainkan spontanitas.
“Atas undangan kami menerima undangan, kalau di dalam mengikuti secara hikmat, yang masuk ada empat orang, sejak masuk di curigai pas duduk kami di amankan langsung, pelemparan itu karna terdesak makanya di buang,” katanya lewat sambungan telepon.
Sebenarnya rilis yang dibawa oleh mahasiswa, di dalam gedung paripurna tersebut untuk di bagiakan kepada para hadirin.
Baca Juga: Mahasiswa Gelar Aksi di Bandung, Desak Segera Referendum
“Rilis belum sempat di bagian, hanya dibagikan di luar, mewakili dari aspirasi dari mahasiswa, cuma dari Kumala yang lakukan aksi di luar kami bawa rilis ke dalam tadinya mau di bagi ke hadirin,” jelasnya.
Pengamanan terhadap mahasiswa tersebut diduga atas kecurigaan, bagian Pamdal DPRD Banten terhadap Mahasiswa yang hadir dalam acara langsung ditarik keluar paripurna.
“Dicurigai (mahasiswa) akan melakukan kerusuhan, ada oknum Pandal yang melakukan pemukulan di bagian kepala dan berkata kasar, kita di bawa langsung keluar di usir ke depan kantor dewan,” kata dia.
Namun, hingga kini, belum ada pernyataan dari panita pelantikan anggota DPRD Banten terkait insiden penamparan petugas kepada mahasiswa tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Cuma Gara-gara Utang Rp500 Ribu dan Diludahi, Pria di Cikupa Tega Habisi Nyawa Teman
-
Kenaikan Insentif Guru Honorer Cuma Rp100 Ribu, Mendikdasmen Panen Cibiran
-
Badak Langka Musofa Mati Setelah Dipindahkan: Benarkah Karena Penyakit Kronis, atau Ada Hal Lain?
-
Bukan Sekadar Teori: Kisah Mahasiswa IPB 'Menyatu' dengan Kota Kuasai Skala Lanskap Sesungguhnya
-
Sentilan Keras Kiai Asep: Pengurus NU Jangan Sibuk Rebut Komisaris dan Tambang!