SuaraBanten.id - Puluhan siswa SDN 3 Sajira Kabupaten Lebak Provinsi Banten harus mempertaruhkan nyawa untuk menimba ilmu. Lantaran untuk mencapai sekolah tempat mereka belajar harus menyeberangi Sungai Ciberang.
Mereka terpaksa menyeberangi sungai menggunakan rakit, lantaran jembatan yang menjadi satu-satunya akses untuk menuju sekolahnya sedang diperbaiki. Untuk diketahui, pelajar SD tersebut tinggal di Kampung Lembur Sawah, Desa Sajira, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak.
"Baru hari ini mereka berangkat sekolah menggunakan rakit karena memang lagi perbaikan jembatannya," kata Kasepuhan Wewengkon Sajira Ucu Juhroni kepada BantenHits - jaringan Suara.com pada Kamis, 18 Juli 2019.
Ucu mengungkapkan dengan kondisi jembatan yang sedang diperbaiki, tidak ada jalan lain bagi siswa SD tersebut selain menggunakan rakit untuk bisa sampai menuju sekolah.
Baca Juga: Kisah Guru Honorer Nining Tinggal di WC Sekolah Berakhir Manis
"Ada jalan lagi tapi harus muter 4 kilometer, ke Kampung Sanding jadinya jauh," katanya.
Ucu berharap pemerintah daerah memfasilitasi para pelajar yang nekat menyebrang menggunakan rakit untuk bisa sampai ke sekolah.
"Kita harap BPBD sediakan perahu karet dan personil agar para pelajar ini aman saat akan berangkat. Hanya selama jembatan diperbaiki saja agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan," katanya.
Sementara itu, Camat Sajira Apip Saepudin membenarkan kondisi jembatan di Kampung Lembur Sawah Sindangsari sedang diperbaiki dari kemarin.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lebak Wawan Ruswandi mengaku akan menindaklanjuti laporan warga mengenai penyediaan perahu karet untuk memfasilitasi pelajar menyebrang.
Baca Juga: Sempat Aksi, 20 Siswa Miskin di Depok Melanjutkan ke Sekolah Negeri
"Kita sudah laporkan ke BPBD," ujarnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lebak Dodi Irawan menjelaskan puluhan siswa tersebut memang tidak bisa menggunakan jembatan untuk sementara waktu.
"Ditutup sementara sejak tanggal 17 sampai 20 Juli 2019. Karena sedang dilakukan pemeliharaan," katanya melalui siaran pers yang diterima Banten Hits.
Dodi mengungkapkan telah terjadi pengeroposan pada lantai jembatan (pelat baja) sehingga dalam pelaksanaan pemiliharaanya untuk keselamatan pengguna dan pekerja diberlakukan penutupan sementara.
Mengenai keinginan masyarakat agar disediakannya perahu karet dan petugas BPBD yang mengatur ritme penyebrangan para pelajar, Dodi mengaku instansi terkait telah menerima laporan tersebut.
"Sudah kita sampaikan, petugas BPBD akan berjaga di Sungai Ciberang," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Sah! Jay Idzes Resmi Jadi Pemain Termahal di Timnas Indonesia
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 5 Rekomendasi HP Rp2 Jutaan RAM 12 GB Memori 256 GB, Lancar Jaya Buat Multitasking!
- 5 Mobil Bekas SUV Keren Harga Rp 40-70 Jutaan, Performa Kencang
Pilihan
-
Penyerang Keturunan Rp20,86 Miliar Dipastikan ke Indonesia Bulan Depan
-
Pundit Jepang Puji Kecerdasan Suporter Timnas Indonesia: Sepak Bola Tak Hanya Soal Skor
-
BI Perpanjangan Keringanan Bayar Tagihan Kartu Kredit Hingga Akhir 2025
-
Hasil Piala Dunia Antarklub 2025: Debut Minor Xabi Alonso, Real Madrid Ditahan Al Hilal
-
Kabar Buruk dari Inggris, Swansea City Depak Nathan Tjoe-A-On
Terkini
-
Penyelundupan 334 Burung Tanpa Dokumen Digagalkan, Pelaku Diamankan di Pelabuhan Merak
-
Sistem Manajemen Energi Krakatau Steel, Sejarah dan Keterkaitan dengan Presiden Soekarno
-
Tersedia 5 Saldo DANA Gratis 17 Juni 2025, Segera Klaim Sekarang!
-
Kepung DPRD Cilegon, Ratusan Demonstran Desak Dewan Penabrak Buruh Dipecat
-
3 Terdakwa Pembunuh Aqila, Bocah Lima Tahun di Cilegon Dituntut Hukuman Mati