Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 16 Juli 2019 | 15:35 WIB
Warga menggunakan sumber air bersih di Lebak, Banten. [Antara]

SuaraBanten.id - Kekeringan yang terjadi hingga dua bulan terakhir menyebabkan krisis air bersih di Kabupaten Lebak, Banten. Bahkan, warga di Desa Mekarsari Kecamatan Sajira harus mengantre sejak dini hari untuk mendapatkan air bersih.

"Masyarakat di sini terpaksa mengantre untuk mendapat pasokan air bersih dari sumber mata air," kata Warga Desa Mekarsari Iming (45) seperti diberitakan Antara, Selasa (16/7/2019).

Kesulitan air bersih dialami warga terjadi setelah sumur bawah tanah mengalami kekeringan.

Masyarakat yang mengalami krisis air bersih tercatat 75 keluarga. Mereka memanfaatkan sumber air yang ada untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus (MCK).

Baca Juga: Krisis Air Bersih, Warga Kampung Kamal Muara Tunggu Realisasi Janji Anies

Untuk mendapatkan air bersih, mereka harus mengantre sejak dini hari di sumber air yang ada di daerah tersebut.

"Kami dan warga lainnya menyiasiati untuk keperluan MCK dengan mengirit penggunaan air bersih akibat kemarau itu," katanya.

Ia mengatakan sebagian masyarakat setempat juga ada yang mendapat pasokan air bersih dari Sungai Ciberang.Mereka menuju tempat tersebut dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat dengan jarak sekitar enam kilometer.

Lantaran menghadapi kesulitan air bersih, kata dia, masyarakat mengajukan usulan bantuan pasokan air bersih ke badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) setempat.

Namun, pihaknya hingga kini belum menerima bantuan pasokan air bersih dari BPBD.

Baca Juga: Sebanyak 370 Ribu Liter Air Bersih Telah Didistribusikan BPBD Banyumas

"Kami berharap warga segera menerima pasokan air bersih dari pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan MCK," katanya.

Load More