Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Selasa, 16 Juli 2019 | 06:38 WIB
Nining, guru honorer SD Negeri 3 Karya Buana, yang bersama suaminya, Eby, tinggal di toilet sekolah tersebut. [Suara.com/Yandhi Deslatama]

SuaraBanten.id - Bupati Pandeglang, Irna Narulita, buka suara terkait maraknya pemberitaan bertajuk 'Nining Guru Honorer Tinggal di Dalam WC Sekolah'. Istri dari politisi Dimyati Natakusumah itu menganggap media telah 'menggoreng' pemberitaan mengenai Nining, guru honorer di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Irna juga membantah kalau Nining tinggal di WC sekolah. Ia menyebut Nining merupakan tenaga kerja sukarela dan suka bantu kepala sekolah.

"Ternyata mereka enak di situ bro, numpang di situ, bukan di dalam WC bro. Sebelahnya itu ada ruangan yang bisa mereka tinggalin. Ya buat rumah sendiri belum bisa, terus bisa jaga keamanan sekolahnya. Jadi enak di goreng-goreng gitu ya," kata Irna saat ditemui sejumlah awak media di Pemkab Pandeglang, Senin (15/7/2019).

Meski membantah, Irna mengaku telah memarahi Camat Cigeulis karena di anggapnya tidak aspiratif, terkait keluh kesan dari Nining dan Eby, yang tinggal satu atap dengan toilet sekolah.

Baca Juga: Mendikbud Sebut Sistem Zonasi PPDB Tetap Diterapkan 2020

Irna menyebut pihak kecamatan baru bereaksi setelah pemberitaan ramai di berbagai media. Namun tidak melakukan apapun, sebelum menjadi perhatian media massa.

"Saya marahin camatnya nih, kamu di goreng-goreng media baru (reaksi), harusnya kepala sekolahnya panggil, saya bilang. Kabid SD (Dindik Kabupaten Pandeglang) nya panggil, koordinasi yang urgent-urgent (penting) dengan dinas Perkim (Perumahan dan Pemukiman) kah, dengan Dinsos kah," terangnya.

Bupati cantik ini kemudian menyebut keluarga Nining dan Eby memiliki banyak tanah di Kabupaten Pandeglang.

Meski begitu, Pemkab Pandeglang berjanji tetap akan membangunkan rumah layak huni bagi Nining dan Eby.

"Capek jadi bupati. Punya tanah enggak mereka? Punya. Kalau punya tanah kan harusnya segera dibangun (rumah). Bahkan keluarganya banyak tanahnya?. Tapi Camat, korwil (PGRI) beriktikad membangun rumahnya. Sudah ramai. Bukan tinggal di WC, bersebelahan dengan WC," ujarnya.

Baca Juga: Hanya 898 PNS DKI Jakarta yang Izin Antar Anak Masuk Hari Pertama Sekolah

Nining (44) guru honorer yang tinggal di samping toilet SDN Karya Buana 3 (Suara.com/Yandhi)

Untuk diketahui, Nining Suryati nama lengkap pahlawan tanpa tanda jasa yang berusaha mencerdaskan kehidupan bangsa, sembari berlinang air mata bercerita kalau dirinya kerap menangis dalam doa. Apalagi saat anaknya kerap mengatakan ingin memiliki rumah seperti teman-temannya yang lain.

Namun apadaya, mengabdi sebagai guru sejak 15 tahun silam dengan honor Rp 350 ribu perbulan di SDN Karyabuana, dikumpulkannya untuk pendidikan kedua anaknya.

Meski kerap kali kekurangan dan makan seadanya, Nining dan Eby tetap semangat mendidik Sisiwi SD di sekolahnya dan kedua anaknya.

Putra pertama Nining dan Eby telah bekerja di Jakarta. Sedangkan putri keduanya mengenyam pendidikan pesantren di Ponpes Darul Ullum kelas dua MTs, di Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten.

"Kangen banget (sama anak), apalagi kalau inget mereka lagi curhat sama saya 'bu... pengen itu deh kayak temen aku', seperti teriris hati saya. Saya hanya dapat mendengarkan dan memberi pengertian tentang kondisi kedua orang tuanya," ucap Nining sambil mengelap air mata dengan kerudung cokelatnya yang ditemani sang suami, Eby, dikediamannya.

"Saya bilang maafin ibu ya, belum bisa buat kalian bahagia, sampai hal kecil yang kalian mau seperti anak lainnya," Nining menambahkan.

Kontributor : Yandhi Deslatama

Load More