SuaraBanten.id - Sebuah video tentang dugaan kejanggalan perolehan suara pasangan nomor urut 01, Joko Widodo - Ma'ruf Amin di Kabupaten Lebak, Banten viral di media sosial pada Rabu, (1/5/2019).
Dalam video berdurasi 1 menit 49 detik itu mempertontonkan salah seorang masyarakat menemukan adanya penggelembungan suara untuk pasangan calon Jokowi - Ma’ruf yang tertulis dalam papan tabulasi KPU Lebak.
Tak tanggung-tanggung dugaan penggelembungan suara Jokowi - Maruf mencapai 3.000 suara di Kecamatan Kalanganyar. Sedangkan raihan suara pasangan calon nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga menyusut hingga 4.000 suara.
Pada papan tabulasi yang terpampang di Kantor KPU Lebak di Jalan Abdi negara, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung itu tertulis Jokowi - Ma’ruf meraup 8.665 suara di Kecamatan Kalanganyar, sedangkan Prabowo - Sandiaga 9.810 suara. Padahal, dalam video tersebut disebutkan berdasarkan data real count, pasangan 01 hanya memperoleh 5.266, sedangkan kubu 02 memperoleh suara 14.392 suara.
Ketua KPU Lebak Ni’matullah memberikan klarifikasi mengenai video viral soal dugaan membengkaknya suara Jokowi - Ma'ruf Amin.
Ia menyayangkan video tersebut dengan cepat menyebar secara luas. Padahal, kata dia pada saat masyarakat yang diketahui saksi 02 itu menemukan adanya kejanggalan pihaknya langsung melakukan perbaikan.
“Sudah kita jelaskan kepada masyarakat yang berada dalam video, bahwa itu ada salah input di mana suara Jokowi-Ma’ruf terinput dua kali, tapi ketika adanya temuan itu kita langsung perbaiki dengan data yang sebenarnya," kata Ni’matullah seperti dilansir Bantenhits.com--jaringan Suara.com.
Ni’matullah mengungkapkan data yang sebenarnya untuk di kecamatan Kalanganyar yakni Paslon 01 memperoleh suara 5.266 sedangkan Pasalon 02 memperoleh suara 14.392 suara.
“Sudah kita perbaiki dihadapan yang bersangkutan (masyarakat dalam video) dan mereka juga memahami itu, jadi memang itu terinput dua kali,”ucapnya.
Baca Juga: Coretan Aksi May Day di Jakarta: Aku Sakit karena Jam Kerja
Ni’matullah juga mengakui bahwa terdapat salah satu pegawainya yang kurang teliti dalam menginput perolehan suara pada papan tabulasi. Namun, sambung Ni’matullah sebenarnya data tabulasi tersebut tidak berpengaruh perolehan suara, papan tersebut lebih kepada informasi sementara atau informasi publik saja.
“Kami akan lebih berhati-hati dalam menampilkan data yang kita publikasikan ke masyarakat, kita kroscek, kita cermati data yang kita catat dibawah,”tegasnya.
Berita Terkait
-
Rekomendasi Ijtima Ulama III: Desak Bawaslu dan KPU Diskualifikasi Jokowi
-
Rizieq Shihab Serukan Jokowi Tobat Nasuha: Kembali ke Jalan Allah
-
Real Count KPU di Kampung Bung Karno: Jokowi Taklukan Prabowo
-
Situng KPU Selasa Sore: Selisih 10,7 Juta, Prabowo Makin Sulit Uber Jokowi
-
Real Count Kecamatan Pakal: Prabowo Keteteran Kejar Suara Jokowi
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
5 Sepatu Adidas yang Cocok Dipadukan dengan Rok, Mulai dari Kasual hingga Feminin
-
Dewa United Resmi Bermarkas di BIS, Egy, Lilipaly, dan Rafael Struick Jadi Magnet Ekonomi
-
Sidang Mutilasi di PN Serang Ricuh, Keluarga Kejar dan Lempari Terdakwa Usai Dituntut Hukuman Mati
-
Sakit Hati Berujung Maut, Remaja Pembunuh Penjaga BRILink di Serang Didakwa Pembunuhan Berencana
-
BPBD Rilis Peta Wilayah Rawan Kekeringan di Kota Serang, Kasemen Paling Kritis