Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Rabu, 01 Mei 2019 | 20:38 WIB
Video viral dugaan penggelembungan suara Jokowi di tabulasi KPU Lebak. (istimewa).

SuaraBanten.id - Sebuah video tentang dugaan kejanggalan perolehan suara pasangan nomor urut 01, Joko Widodo - Ma'ruf Amin di Kabupaten Lebak, Banten viral di media sosial pada Rabu, (1/5/2019).

Dalam video berdurasi 1 menit 49 detik itu mempertontonkan salah seorang masyarakat menemukan adanya penggelembungan suara untuk pasangan calon Jokowi - Ma’ruf yang tertulis dalam papan tabulasi KPU Lebak.

Tak tanggung-tanggung dugaan penggelembungan suara Jokowi - Maruf mencapai 3.000 suara di Kecamatan Kalanganyar. Sedangkan raihan suara pasangan calon nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga menyusut hingga 4.000 suara.

Pada papan tabulasi yang terpampang di Kantor KPU Lebak di Jalan Abdi negara, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung itu tertulis Jokowi - Ma’ruf meraup 8.665 suara di Kecamatan Kalanganyar, sedangkan Prabowo - Sandiaga 9.810 suara. Padahal, dalam video tersebut disebutkan berdasarkan data real count, pasangan 01 hanya memperoleh 5.266, sedangkan kubu 02 memperoleh suara 14.392 suara.

Baca Juga: Coretan Aksi May Day di Jakarta: Aku Sakit karena Jam Kerja

Ketua KPU Lebak Ni’matullah memberikan klarifikasi mengenai video viral soal dugaan membengkaknya suara Jokowi - Ma'ruf Amin.

Ia menyayangkan video tersebut dengan cepat menyebar secara luas. Padahal, kata dia pada saat masyarakat yang diketahui saksi 02 itu menemukan adanya kejanggalan pihaknya langsung melakukan perbaikan.

“Sudah kita jelaskan kepada masyarakat yang berada dalam video, bahwa itu ada salah input di mana suara Jokowi-Ma’ruf terinput dua kali, tapi ketika adanya temuan itu kita langsung perbaiki dengan data yang sebenarnya," kata Ni’matullah seperti dilansir Bantenhits.com--jaringan Suara.com.

Ni’matullah mengungkapkan data yang sebenarnya untuk di kecamatan Kalanganyar yakni Paslon 01 memperoleh suara 5.266 sedangkan Pasalon 02 memperoleh suara 14.392 suara.

“Sudah kita perbaiki dihadapan yang bersangkutan (masyarakat dalam video) dan mereka juga memahami itu, jadi memang itu terinput dua kali,”ucapnya.

Baca Juga: Usai Bogor, Baliho Ucapan Selamat Prabowo Presiden Marak di Depok

Ni’matullah juga mengakui bahwa terdapat salah satu pegawainya yang kurang teliti dalam menginput perolehan suara pada papan tabulasi. Namun, sambung Ni’matullah sebenarnya data tabulasi tersebut tidak berpengaruh perolehan suara, papan tersebut lebih kepada informasi sementara atau informasi publik saja.

Load More