Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Jum'at, 19 April 2019 | 10:42 WIB
Calon Presiden 01 Joko Widodo dan Calon Wakil Presiden 01 Maruf Amin bersama Ketua Umum Partai Koalisi Indonesia Kerja memberi keterangan perhitungan cepat pemilu 2019 di Jakarta, Rabu (17/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

SuaraBanten.id - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Banten, Asep Rahmatullah mengakui pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 Jokowi - Maruf Amin kalah dari penantangnya, paslon nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga di sejumlah TPS wilayah Banten pada Pilpres 2019.

"Ya memang kalah, siapa yang ngaku menang?. Kita sedang menganalisis kenapa sih (bisa kalah)," kata Asep Rahmatullah kepada wartawan, Jumat (19/4/2019).

Asep yang juga Ketua DPRD Provinsi Banten ini mengaku bingung dengan hasil tersebut. Padahal kata dia, Jokowi sudah menggandeng seorang kyai yang juga putra asli Banten bisa kalah di tanah lahir sendiri.

"Bayangkan saja, pengaruh Kyai Ma'ruf Amien saja, tidak bisa merubah posisi itu. Dan ini biasanya dikalangan macam apa ya," ujarnya.

Baca Juga: Pengusaha Minta Jokowi Pilih Menteri Bidang Ekonomi yang Cakap Eksekusi

Menurutnya, penyebab kekalahan tersebut bukan pada Timses Jokowi - Ma'ruf di Banten. Ia menyebut masyarakat Banten yang memiliki pola pikir dan kejiwaan yang berbeda dalam menentukan pilihan Capres dan Cawapres pada 17 April 2019 kemarin.

Ketua DPD PDIP ini mengaku kesulitan merubah pola pikir masyarakat Banten, untuk lebih realistis memilih Jokowi yang telah terbukti memberikan banyak program kerja nyata di Bumi Jawara.

"Disamping ada fatsun partai, termasuk masyarakat juga seperti itu. Jadi ada sesuatu (yang salah) di kejiwaannya itu," kata dia.

Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count yang dilakukan sejumlah lembaga menunjukan pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin kalah dari Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Banten.

Kontributor : Yandhi Deslatama

Baca Juga: Jokowi - Ma'ruf Amin Menang Quick Count, Para Pengusaha Senang

Load More