Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana | Novian Ardiansyah
Kamis, 11 April 2019 | 14:10 WIB
Sarkim Sarih, penjaga makam TPU Bambu Apus. (Suara.com/Novian A)

SuaraBanten.id - Sarkim Sarih (45), penjaga makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bambu Apus, Tangerang Selatan tak menyangka, pesan seorang ulama lanjut usia yang datang dalam mimpinya sebulan lalu ternyata mengisyaratkan peristiwa yang dialaminya baru-baru ini.

Mimpi Sarkim tentang ulama berselendang  bulu harimau itu ternyata berkaitan dua jasad utuh yang sudah dikubur puluhan tahun di TPU ini. Hal itu terungkap saat sebagian makam di TPU Bambu Apus, Pamulang terpaksa direlokasi karen terkena imbas proyek pembangunan Jalan Tol Serpong-Cinere.

Dalam proses pemindahan makam yang dimulai sejak Rabu kemarin itu, diketahui ada dua jasad yang ditemukan masih utuh. Padahal usia makam, kata Sarkim sudah sekitar puluhan tahun.

Pemindahan makam di TPU Bambu Apus akibat proyek jalan tol cinere-serpong. (Suara.com/Novian A)

Ia pun mengaku terkejut akan penemuan jasad tersebut lantaran teringat pada suatu pesan seorang ulama yang sebulan lalu mendatanginya dalam mimpi.

Baca Juga: Terlibat Video Hoaks Ratna Sarumpaet, JPU: Mungkin Kami Panggil Hanum Rais

"Sebulan sebelum pemindahan saya sudah mimpi itu. [Ciri-ciri] pakai pakaian serba putih cuma ininya [selendang] aja yang belang yang seperti sajadah belang, seperti harimau," ujar Sarkim ditemui Suara.com di TPU Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (11/4/2019).

Pemindahan makam di TPU Bambu Apus akibat proyek jalan tol cinere-serpong. (Suara.com/Novian A)

Sarkim berujar, dalam mimpinya ulama berpakaian serba putih itu memberi tahunya bahwa kondisi makam sangat semrawut. Saat itu Sarkim pun belum mengetahui semrawut yang dimaksud itu pada bagian kepengurusan makam atau kondisi lahan makam.

"Saya artikan di mana lempengan semrawutnya. Apakah di pengurusannya, apakah di lahannya, pekerjaan seperti ini ternyata saya pelajarin waduh saya enggak bisa cerita. Ya seperti ini lah (relokasi) maksudnya gitu dia ngomong begitu," kata Sarkim.

Pemindahan makam di TPU Bambu Apus akibat proyek jalan tol cinere-serpong. (Suara.com/Novian A)

Kemudian lanjut Sarkim, ulama itu kembali berpesan meminta Sarkim agar berhati-hati dan tetap bertawakal dalam menghadapi apa yang ada ke dapat terkait makam di TPU Bambu Apus.

Sebelum bangun dari mimpinya, kata Sarkim, ulama tersebut meninggalkan pesan ke Sarkim untuk menjaga makam dengan baik lantaran para jenazah yang dimakamkan mayaritas merupakan orang yang bersih atau soleh.

Baca Juga: Banyak Hantu, Ashanty Ingin Minggat dari Rumahnya yang Rp 17 Miliar

Pemindahan makam di TPU Bambu Apus akibat proyek jalan tol cinere-serpong. (Suara.com/Novian A)

"Saya pikir orang bersih yang bagaimana kan kita enggak tahu makamnya di mana, makamnya siapa, dan namanya siapa. Akhirnya ditimbulkan seperti tadi, jasad yang masih utuh. Setelah saya pelajari seperti itu, bersih itu orang-orang yang soleh, soleha gitu," ujarnya.

Melihat mimpinya seolah menjadi kenyataan, meski Sarkim awalnya terkejut. Namun ia mencoba untuk tetap bekerja seperti biasa. Ia sendiri sudah sejak tahun 1996 hingga menjadi penjaga sekaligus penggali makam di TPU Bambu Apus.

Pemindahan makam di TPU Bambu Apus akibat proyek jalan tol cinere-serpong. (Suara.com/Novian A)

Total ada 631 makam yang akan direlokasi ke bagian belakang lahan makam yang lama. Sementara itu, kata Sarkim, masih ada sekitsr 1.000-an makam lagi di lahan lama yang tidak terimbas pembangunan proyek jalan tol.

"Kalau saya sih karena udah biasa seperti itu, saya anggap biasa. Kalau orang merinding melihatnya tapi kalau saya biasa karena biasa memindahkan jenazah. Saya harapkan biar cepat selesai gak terjadi apa-apa karena kita kan menghadapi masyarakat banyak," tutur Sarkim.

Pemindahan makam di TPU Bambu Apus akibat proyek jalan tol cinere-serpong. (Suara.com/Novian A)

Sebelumnya, sejumlah penggali kubur dan warga sempat dibuat heboh lantaran ada dua jasad yang ditemukan masih dalam kondisi utuh, walaupun telah dikubur selama puluhan tahun.

Pengurus makam TPU Bambu Apus, Irfan Soleh (45) mengatakan, terdapat dua jasad masih utuh ketika digali. Kedua jasad itu adalah almarhumah Sainah binti Midi dan almarhum Asmawi bin Aselih.

Semasa hidup, keduanya dikenal sebagai pribadi yang saleh dan baik dengan warga sekitar. Kata Irfan, Mak Sainah biasa warga Bambu Apus menyebut, telah dimakamkan sejak 25 tahun silam.

“Kalau almarhumah Mak Sainah ini dulu guru ngaji rumahan, anak-anak kecil di sini belajar ngaji ke Mak Sainah. Bahkan saya juga bisa ngaji dari Mak Sainah,” kata Irfan yang juga merupakan keluarga kedua jasad utuh tersebut, Rabu (10/4/2019).

Selain menjadi guru ngaji, lanjut Irfan, Mak Sainah tidak pernah ketinggalan salat berjamaah di mushola, bahkan Mak Sainah itu sering memimpin salat jamaah wanita. Selain itu, setiap ada pengajian di sekitar Kelurahan Bambu Apus, Mak Sainah selalu menghadiri.

Load More