Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 29 Maret 2019 | 13:03 WIB
Pemimpin Kerajaan Ubur-ubur, Aisyah, menyampaikan permohonan maaf dan bertaubat terkait ajaran sesat yang disebarkannya. [Banten Hits/Mahyadi]

SuaraBanten.id - Akhir cerita Ratu Kerajaan Ubur-ubur Aisyah Tusalamah berakhir di penjara. Ratu Kerajaan Ubur-ubur Aisyah Tusalamah divonis 5 bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Serang.

Ratu Kerajaan Ubur-ubur Aisyah Tusalamah terbukti menyebarkan informasi, yang menimbulkan kebencian baik individu, kelompok, Agama dan SARA melalui media sosial Facebook.

Ratu Kerajaan Ubur-ubur Aisyah Tusalamah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melanggar pasal 28 ayat (2) jo pasal 45 a ayat (2) Undang-undang 11 tahun 2008 tentang ITE.

“Menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa Aisyah Tusalamah dengan pidana lima bulan penjara,” kata hakim ketua Erwantoni saat membacakan amar putusan, Kamis (28/3/2019) kemarin.

Baca Juga: Ratu Ubur-ubur Penghina Nabi Dituntut 6 Bulan Penjara

Sebelumnya, majelis hakim mempertimbangkan hal yang memberatkan yakni perbuatan terdakwa telah membuat resah masyarakat.

“Hal yang meringankan yakni terdakwa belum pernah dihukum, terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Terdakwa berterus terang sehingga tidak mempersulit proses persidangan,” ujar Erwantoni di hadapan terdakwa.

Sebelumnya, penasehat hukum terdakwa meminta Ratu Kerajaan Ubur-ubur Aisyah Tusalamah untuk dibebaskan karena telah divonis mengalami gangguan jiwa berat. Namun, berdasarkan keterangan saksi yang dihadirkan terdakwa secara sadar mengunggah video yang berisikan ujaran kebencian.

Vonis tersebut lebih ringan dibandingkan tuntutan yang diberikan oleh jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Serang dengan pidana penjara 6 bulan. Usai mendengarkan putusan, Ratu Kerajaan Ubur-ubur Aisyah Tusalamah mengaku menerima hukuman yang diberikan kepadanya.

Baca Juga: Ratu Kerajaan Ubur-ubur Jadi Tersangka, Terancam 6 Tahun Penjara

Load More