Program Realisasi Pembiayaan Super Mikro Amanah Tembus Rp700 Juta

Pembiayaan Super Mikro Amanah merupakan program pengembangan Kartu Cilegon Sejahtera (KCS) terkait pinjaman modal usaha tanpa bunga di Kota Cilegon.

Hairul Alwan
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:32 WIB
Program Realisasi Pembiayaan Super Mikro Amanah Tembus Rp700 Juta
UMKM di Cilegon mengajukan program pembiayaan super mikro amanah. [Istimewa]

SuaraBanten.id - Program Pembiayaan Super Mikro Amanah yang merupakan program pengembangan Kartu Cilegon Sejahtera (KCS) terkait pinjaman modal usaha tanpa bunga ternyata banyak diminati para pelaku usaha di Kota Cilegon.

Sejak diluncurkan pada 22 Desember 2023 atau berjalan sekitar 6 bulan, dana bergulir yang disalurkan melalui Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) sudah mencapai Rp704 juta.

"Respon terhadap program ini (Program Pembiayaan Super Mikro Amanah-red) sangat baik. Hingga akhir Juni kemarin, dana bergulir yang sudah disalurkan sebanyak Rp704 juta dengan jumlah penerima sebanyak 126 orang," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop-UKM) Kota Cilegon, Didin S Maulana.

Kata Didin, para peminjam merupakan para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) berdasarkan data yang mengajukan pinjaman modal usaha ada 408 orang dan yang masih proses 15 orang.

Baca Juga:Tiga Kelurahan di Pesisir Cilegon Rawan Tsunami

"Setelah melalui proses screening, hanya 126 yang mendapat persetujuan pinjaman modal usaha, sementara sisanya tertolak yakni sebanyak 73 akibat faktor usia, sebanyak 161 nasabah akibat faktor SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) dan sebanyak 33 nasabah batal sendiri," paparnya.

Didin memaparkan, Program Pembiayaan Super Mikro Amanah merupakan program pengembangan dari program KCS yang sumber pembiayaannya dari BPRS. Pembiayaan untuk usaha mikro dengan margin atau bagi hasil 0 persen atau margin dibayar pemerintah.

"Nilai pinjaman modalnya maksimal Rp10 juta perorang dengan margin atau bagi hasil 0 persen atau margin dibayar pemerintah . Jika sudah selesai, bisa mengajukan lagi dan begitu seterusnya," jelasnya.

Dalam hal ini, Didin menerangkan bahwa program pinjaman dana bergulir tanpa bunga bagi para pelaku UMKM telah diluncurkan sejak 2021 dengan plafon maksimal Rp 3 juta perorang, sementara untuk maksimal Rp 5 juta dikenakan bunga 3 persen.

Realisasi program tersebut disalurkan melalui Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Pengelola Dana Bergulir (PDB) Kota Cilegon. Terhitung sejak tahun 2021 hingga 2024, dana bergulir yang sudah disalurkan mencapai Rp 5,2 miliar lebih dengan 1.819 penerima.

Baca Juga:Koalisi Gerindra-PKB Genap 8 Kursi, Helldy Agustian Siap Maju Pilkada Cilegon 2024

"Kebijakan terkait program pinjaman tanpa bunga ini dirubah pada 22 Desember 2023 dengan plafon pinjaman bisa hingga Rp 10 juta perorang dengan nama Program Pembiayaan Super Mikro Amanah yang penyalurannya melalui BPRS," terangnya.

Didin menyebut program pinjaman modal tanpa bunga merupakan bagian dari realiasi program KCS yang menjadi janji politik Wali Kota Cilegon Helldy Agustian dan Wakilnya Sanuji Pentamarta.

"Program ini bertujuan untuk membantu para pelaku usaha atau UMKM dalam memperoleh bantuan pinjaman modal tanpa bunga. Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon akan terus berupaya secara maksimal untuk mendorong agar para pelaku usaha bisa berkembang dan maju," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini