1.500 'Anak Putus Sekolah' di Serang Kembali Sekolah Lagi

Pemkot Serang berkomitmen mengembalikan anak tidak sekolak agar bisa kembali lagi mengenyam pendidikan.

Hairul Alwan
Selasa, 12 Maret 2024 | 21:33 WIB
1.500 'Anak Putus Sekolah' di Serang Kembali Sekolah Lagi
ILUSTRASI anak putus sekolah di Tangerang, Banten. [Dok.Istimewa]
Sekretaris Daerah Kota Serang Nanang Saefudin [ANTARA/Desi Purnama Sari]
Sekretaris Daerah Kota Serang Nanang  Saefudin [ANTARA/Desi Purnama Sari]

SuaraBanten.id - Ribuan anak putus sekolah di Serang, Banten kembali bersekolah pada tahun ini. Mereka diminta untuk kembali bersekolah baik di jenjang SD, SMP maupun SMA di Serang., emkot Serang pun berkomitmen mengembalikan anak tidak sekolak agar bisa kembali lagi mengenyam pendidikan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang Nanang Saefudin, di Serang, Banten, Selasa, mengatakan kegiatan penuntasan anak putus sekolah ini merupakan kolaborasi antara program Pemkot Serang dengan Program USAID ERAT yang sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu.

"Gerakan pengembalian Anak Tidak Sekolah (ATS) benar adanya jika Kota Serang dijadikan sebagai barometer daerah lain terkait program pengembalian anak tidak sekolah," katanya dikutip dari ANTARA, Selasa (12/3/2024).

Meski demikian, ia tak ingin hal itu dijadikan sebuah kebanggaan bagi Pemkot Serang akhirnya beberapa program yang sudah dicanangkan tidak berkembang.

"Ada hal yang sedikit membuat khawatir saya, ketika kita merasa bangga dengan dijadikannya contoh, role model oleh daerah lain, namun goalnya hanya berkutat di situ saja, tidak ada perkembangan," ungkapnya.

Menurut Nanang, hal yang terpenting yakni komitmen bersama kepala daerah mulai dari instansi dan stakeholder terkait untuk bersama-sama menyelamatkan generasi bangsa.

Ia juga menjelaskan ada beberapa alasan. Berdasarkan data anak yang tidak bersekolah tersebut, kata dia, bukan berarti tidak sekolah sama sekali, namun mereka sempat bersekolah dan karena faktor lain membuatnya berhenti bersekolah.

"Rata-rata mereka bukan tidak sekolah sama sekali, pernah sekolah tapi karena kemampuan ekonomi sehingga membuat mereka tidak melanjutkan sekolah," katanya.

Ia mengatakan jumlah anak yang akan dikembalikan untuk bersekolah pada tahun ini mencapai 1.500 anak dari berbagai tingkatan baik SD, SMP hingga SMA. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini