Sementara itu, Kepala Resort Konservasi Wilayah III BKSDA Banten Tuwuh Rahadianto Laban mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian penyu hijau tersebut lantaran harus melalui proses nekropsi oleh dokter hewan.
Meski begitu, lanjut Tuwuh, banyak faktor yang bisa membuat seekor hewan di lautan mati, termasuk racun yang disebabkan oleh bom ikan.
"Untuk memastikan faktor kematian, saya akan koordinasi dengan teman-teman di lapangan, tapi faktornya sih bisa karena usia, terjerat jaring, makan sampah plastik, dan bisa juga faktor racun dari orang-orang tak bertanggungjawab seperto bom ikan atau portas," ungkap Tuwuh.
Tuwuh mengungkapkan, kasus kematian penyu di Perairan Banten terbilang jarang lantaran keberadaannya yang sudah cukup langka, meski di beberapa lokasi kemunculannya sempat terlihat oleh warga.
Baca Juga:Hp Kesayangan Warga Kota Tangerang Nyemplung Got, Tapi Damkar Ikut-ikutan Sibuk
"Untuk tahun 2023 saja belum ada kasus kematian penyu yang terdata," kata Tuwuh.
Kontributor : Yandi Sofyan