Sawah Garapan Warga Pakuhaji Tangerang Dipatok Orang Tak Dikenal, Petani Resah Khawatir Ulah Mafia Tanah

Menurut informasi patok yang dipasang oknum tak dikenal itu terbuat dari bambu dan dicat warna merah di bagian atasnya.

Hairul Alwan
Selasa, 14 Juni 2022 | 22:49 WIB
Sawah Garapan Warga Pakuhaji Tangerang Dipatok Orang Tak Dikenal, Petani Resah Khawatir Ulah Mafia Tanah
Warga memperlihatkan patok yang diduga dipasang oleh oknum mafia tanah di Pakuhaji, Tangerang, Banten, Selasa (14/6/2022). [IST].

SuaraBanten.id - Sejumlah petani mengaku resah dengan aksi orang tak di kenal yang memasang patok di sawah yang mereka garap. Belakangan sawah garapan para petani di Desa Kalibaru, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten dipatok tanpa sepengetahuan dan pemberitahuan.

Menurut informasi patok yang dipasang oknum tak dikenal itu terbuat dari bambu dan dicat warna merah di bagian atasnya. Meski demikian, pemasangan patok bambu yang dicat warna merah sering terjadi dan menjadi ciri para mafia tanah.

Karena pemasangan patok tersebut, para petani khawatir itu bagian kerja dari mafia tanah yang selama ini kerap terjadi di wilayah Pantura, Kabupaten Tangerang.

“Saya tidak tahu siapa dan kapan patok-patok ini dipasang. Namun patok-patok ini mulai ada sejak hari Senin (6/6/2022) lalu," kata Doni salah seorang petani sekitar (14/6/2021).

Baca Juga:Ribuan Pegawai Honorer Pandeglang Ancam Demo Besar-besaran, Tuntut Solusi Penghapusan Honorer 2023

Kata Doni, patok-patok tersebut tersebar di sejumlah tempat.  Padahal, menurutnya hingga saat ini tanah yang mereka garap masih sepenuhnya milik atasanya. 

"Tanah itu masih sepenuhnya milik boss saya dan tidak pernah dijual, jadi kenapa itu dipatok?! kami warga, para petani yang sudah turun temurun berada di sini mencari nafkah jadi telantar nasib kami," ungkapnya.

Menjawab keresahan warganya, warga sekitar akan mencabuti patok-patok tersebut. Kata dia, pihak desa juga tidak mendapatkan pemberitahuan apapun terkait pemasangan patok-patok di lahan milik warga tersebut.

"Kami anggap itu patok liar, makanya akan perintahkan aparatur desa untuk mencabuti patok-patok tersebut," ujarnya.

Kontributor : Firasat Nikmatullah

Baca Juga:84 Hewan Ternak di Serang Positif PMK, Kasus Pertama Ditemukan di Baros

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak