SuaraBanten.id - Bintang Emon menjadi tranding topik Twitter, Selasa (31/5/2022). Cuitan tentang Komika Bintang Emon hingga berita ini ditulis sudah mencapai 13,2 ribu kali.
Bintang Emon tranding tak terlepas dari aksi stand up yang ia bawakan di acara somasi milik Deddy Corbuzier. Beberapa materi stand up ia bicarakan dalam kesempatan itu, salah satunya soal kesamaan oknum polisi dan pemain bola.
"Kenapa polisi bisa jadi ketua PSSI? Ya gak masalah juga sih, sebelumnya juga ada tentara jadi ketua PSSI, mimpin pemain bola sih nggak apa-apa, ngak ada yang salah juga," ucapnya.
"Cuma kalo pakai logika yang sama, harusnya Ismed Sofyan bisa jadi kapolri dong. Iya dong, mirip, tukeran,"
Baca Juga:Dituntut 8 Tahun Penjara, Adam Deni Sesumbar Dapat Vonis Ringan
Bintang Emon pun meneruskan materi stand upnya dengan menyebut oknum aparat dan pemain bola cenderung mirip.
"Soalnya kalau dilihat-lihat mirip juga, oknum aparat dan pemain bola mirip, sama-sama suka nendang. Yang satu nendang bola, yang satu nendang penjahat," kata Bintang Emon.
Menyadari materinya terbilang berbahaya, Bintang Emon lalu mengatakan, "Harusnya gua closing sekarang aja,"
"Gua rasa ini salah satu keputusan hidup gua yang salah, ngambil di sini,"
Karena materi yang ia sampaikan, Bintang Emon pun mendapat banyak apresiasi positif dari netizen. Videonya dibagikan sejumlah akun di Tiktok, salah satunya akun @Dramablessing_
Baca Juga:3 Sentilan Bintang Emon di Somasi Deddy Corbuzier, PSSI Tuai Sindiran Menohok
Salah satu Netizen tampak memuji nyali Bintang Emon untuk menyampaikan materi tentang polisi.
"Ketika komika banyak materi dan lucu, berarti dunia sedang tidak baik-baik saja," tulisnya.
"Jaga dan selamatkan warga kita yang satu ini," timpal akun lainnya.
Materi stand up Bintang Emon pun turut mendapat pujian dari komika lain yakni, Ernest Prakasa.
"Bintang Emon padahal gausah kritis pun bisa idup tenang. Tapi dia memilih untuk tetap lantang. Rispek," tulis Ernest di Twitter pribadinya, @ernestprakasa
"Kenyamanan sering kali jadi musuh bagi seniman. Pembunuh kekritisan. Padahal seniman sejatinya adalah “voice of reason”. Pembawa aspirasi dan keresahan masyarakat," tambah Ernest.