SuaraBanten.id - Cipta Panca Laksana menanggapi Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ariyo Bimmo yang mempertanyakan pihak yang malah membedah sisi pribadi Ketua Umum PSI, Giring Ganesha sebagai respons terhadap pidatonya soal pembohong yang dipecat Presiden Joko Widodo.
Panca yang merupakan politisi Partai Demokrat menyindir bahwa Giring Ganesha juga menyerang pribadi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
“Lha Giring juga nyerang pribadi Anies. Jangan mewek deh,” kata Panca melalui akun Twitter pribadinya pada Selasa, 28 Desember 2021.
![Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan 5.000 sertifikat hak tanah warga di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (14/12/2021). [Dok. Kominfotik Jakarta Pusat]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/12/14/53556-gubernur-dki-jakarta-anies-baswedan.jpg)
“Kalau nga mau diserang balik jangan nyerang orang. Iya nga sih?”sambungnya. Bersama pernyatannya, Lanca membagikan cuitan Republika yang berbunyi, “Jubir PSI pertanyakan mengapa pribadi atau kekurangan Giring yang dibedah.”
Baca Juga:Pengusaha Jakarta Melawan, Anggap Keputusan UMP Anies Tidak Sah
Sebagaimana diketahui, status pendidikan Giring Ganesha Djumaryo kini tengah menjadi perbincangan publik, khususnya netizen. Terlebih, Giring ternyata berstatus “dikeluarkan” dari Universitas Paramadina yang pernah dipimpin oleh Anies Baswedan.
Menanggapi ini, Ariyo Bimmo sebagai Jubir PSI mengaku heran mengapa malah sisi pribadi dan kekurangan Giring yang digali.
![Ketua Umum PSI Giring Ganesha. [Tangkapan layar akun IG psi_id]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/09/21/30021-ketua-umum-psi-giring-ganesha.jpg)
“Saya heran, mestinya bukan sisi pribadi atau kekurangan diri Giring yang dibedahkan tetapi apa yang ia sampaikan,” kata Ariyo.
“Ini menyerang orangnya padahal apa yang disampaikan itu tidak terbantahkan sampai sekarang, bahwa tahun 2024 nanti kita harus dipimpin oleh orang yang toleran,” tambahnya.
Sebelumnya, Giring Ganesha melontarkan kritik yang diduga mengarah kepada Anies Baswedan. Giring mengatakan bahwa kemajuan Indonesia akan terancam jika dipimpin oleh sosok yang memiliki rekam jejak menggunakan isu suku, ras, dan antargolongan (SARA) untuk menjadi pemimpin.
Baca Juga:Setelah Rentetan Kasus Kecelakaan Bus, Anies Copot Direktur Operasional TransJakarta
“Kemajuan kita akan terancam jika kelak orang yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang mempunyai rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada,” ujarnya dalam perayaan HUT ke-7 PSI yang dihadiri Presiden Jokowi di Jakarta pada Rabu, 22 Desember 2021.
- 1
- 2