SuaraBanten.id - Kriss Hatta kembali menjadi sorotan setelah diketahui kembali memeluk agama yang semula, yaitu Kristen. Sebelumnya, Kriss Hatta sempat menjadi mualaf dan memeluk Islam saat menikah dengan Hilda Vitria pada 2015 lalu. Keputusannya untuk kembali menjadi umat Nasrani pun sudah berlangsung sejak 2015 lalu.
Perjalanan spiritual Kriss Hatta sendiri cukuplah panjang. Saat ditahan di Rutan Cipinang, Kriss mengaku sempat gelisah untuk memasuki masjid ataupun gereja. Namun, akhirnya pilihannya jatuh ke gereja.
“Pas di Cipinang itu karena masjid sama gerejanya samping-sampingan, aku lihat kanan kiri kanan. Ke arah masjid, tapi aku mundur lagi, mau ke gereja mundur lagi, bimbang tuh saya,” lanjut Kriss.
“Besoknya saya coba datengin lagi, waktu itu bingung inginnya nggak mau pindah-pindah, besoknya aku datang lagi akhirnya aku mantapkan masuk gereja itu prosesnya,” katanya dilansir Hops--Jaringan Suara.com pada Minggu (26/12/21).
Baca Juga:Perjalanan Spiritual Kriss Hatta: Sempat Mualaf, Kini Kristen Lagi
Mantap dengan agamanya, Kriss bahkan mengaku menolak tawaran sebagai ustaz.
“Jadi biar masyarakat sama klien televisi yang selama ini meng-calling untuk nawarin peran ustaz, biar tahu kalau gue sudah enggak bisa peranin tokoh seperti itu. Biasanya stasiun TV sama PH enggak akan mau. Yang sudah-sudah begitu pengalaman aku.”
“Pas mualaf banyak tuh job-job yang bertemakan Islam salah satunya sama Ustaz Mualana. Jadi aneh aja rasanya karena kan aku sudah jadi Nasrani,” ujarnya.
Kriss Hatta sendiri mengaku siap dihujat oleh warganet jika dituding mempermainkan agama.
“Udah (siap dihujat), konsekuensinya seperti itu. Pasti dicengin mempermainkan agama, agama buat mainan,” katanya.
Baca Juga:Kriss Hatta Kembali Peluk Kristen, Berawal dari Sini Kisahnya
Mantan suami Hilda Vitria ini pun mengaku sempat mempertimbangkan apakah akan mempublikasikan keputusannya untuk kembali sebagai umat Nasrani atau tidak.
“Banyak pertimbangan. Kayak dulu kalau gue blow up balik ke Nasrani karier gue gimana? Ada kemunduran enggak sih? Tapi lama-lama setelah diyakini bahwa itu baik-baik saja ya sudah. Sudah waktunya.”