SuaraBanten.id - Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang sebelumnya mendapat dukungan penuh dari massa PA 212, kali ini dianggap merupakan masa lalu tidak akan didukung pada pilpres 2024 mendatang.
Penilaian itulah yang menjadi pandangan pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiludin Ritonga. Di mana massa PA 212 akan mengubah haluan dalam memberikan dukungan khususnya pada 2024 mendatang.
Disebut Jamiludin, jika kelompok PA 212 tidak akan memberikan dukungan, karena merasa kecewa kepada dua tokoh tersebut. Hal tersebut juga terkait dua tokoh yang saat ini berada di pemerintah tidak membantu langsung Habib Rizieq yang berada di tahanan.
“Kekecewaan kelompok 212 semakin memuncak setelah Prabowo mereka nilai tidak berbuat-buat apa-apa terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS) yang dipidanakan setelah kembali dari Arab Saudi. Prabowo tidak melakukan pembelaan apapun atas berbagai tuduhan yang dialamatkan kepada HRS,” kata Jamiluddin.
Baca Juga:Berangkat ke Lumajang, Kapolri Tinjau Langsung Penanganan Erupsi Semeru
Sedangkan ditegaskannya, imbas dari sikap dan tindakan Prabowo justru berujung pada Sandiaga Uno yang kini menjadi menteri. Sandi juga dinilai tidak berbuat apa-apa untuk membebaskan HRS dari berbagai tuduhan pidana.
Proses perjalanan hukuman yang diterima Habib Rizieq selama ini, tanpa adanya bantuan dan dukungan dari Prabowo dan Sandiaga Uno selama ini. Karenanya PA 212 sendiri telah tidak akan memberikan dukungan tersebut.
“Jangankan untuk mendukung Prabowo dan Sandiaga pada Pilpres 2024, menjalin komunikasi politik saja tampaknya mereka sudah enggan,” kata Jamiluddin.
Pandangan dan penilaian ini menurut Jamiluddin, kelompok PA 212 memang dalam waktu dekat belum menentukan sikap terhadap sosok yang akan didukungnya pada pilpres 2024 mendatang.
Kelompok ini juga menilai tidak akan terburu-buru menetapkan dukungan karena tidak mau nantinya dikecewakan.
Baca Juga:Surya Paloh Ingin Dukung Jokowi 3 Periode Jika Memungkinkan, Pengamat Blak-blakan Begini
Namun demikian, dari beberapa nama calon yang muncul belakangan ini, ada lima nama yang kemungkinan akan mereka dukung. Dukungan itupun akan mereka berikan bila diantara lima nama itu dicalonkan oleh partai politik.
“Kelima nama itu, Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo, Rizal Ramli, Ridwan Kamil, dan Agus Harimurti Yudhoyono. Lima sosok ini berpeluang mereka dukung karena dinilai dapat memperjuangkan aspirasi mereka,” beber Jamiluddin.
Aspirasi yang mereka maksud bukan negara khilafah yang sering dituduhkan kepada. Mantan dekan Fikom IISIP ini menilai, kelompok 212 hanya ingin para ulama mendapat tempat yang layak dan dijauhkan dari kriminalisasi. Mereka hanya ingin nyaman dan aman saat berdakwah.