SuaraBanten.id - Cara buang air besar menurut Islam. Buang air besar bukan hanya perkara mules dan sakit perut, namun etika buang air besar juga diatur dalam Islam. Bahkan setelah buang air besar pun diatur.
Selain itu, ketika Anda mau buang air di kamar mandi atau toilet sebaiknya ketahui etikanya juga.
Berikut ini adab masuk kamar mandi dan doa keluar kamar mandi atau toilet menurut Imam Abi Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali yaitu sebagai berikut:
- Mendahulukan kaki kiri ketika hendak masuk ke toilet, sebaliknya ketika mau keluar mendahulukan kaki kanan.
- Jangan membawa sesuatu yang di dalamnya ada Asma Allah dan Nabi/Rasulnya.
- Hendaknya masuk dalam kondisi kepala memakai penutup (kopiah atau sejenisnya) dan memakai alas kaki.
- Ketika hendak masuk membaca doa masuk ke toilet atau kamar mandi, sebaliknya ketika mau keluar bacalah doa keluar kamar mandi.
- Sediakan air untuk membasuh diri atau istinja.
- Tidak boleh beristinja (cebok) di dalam tempat air (bak mandi) tempat istinja’ melainkan harus disiram di luar bak mandi.
- Gunakan tangan kiri untuk membersihkan kotoran pada kemaluan. Dan menggunakan tangna kanan untuk menyiramkan air.
Doa keluar kamar mandi
Baca Juga:Doa Masuk Kamar Mandi, Tempat yang Paling disukai Jin dan Setan
Doa keluar kamar mandi diucapkan sebagai bentuk mengharap ampunan bila saat berada di kamar mandi ada kesalahan yang diperbuat.
Oleh karena itu, saat keluar dari kamar mandir, kita sebaiknya ingat untuk membaca doa keluar kamar mandi. Berikut ini informasi lengkap mengenai doa keluar kamar mandi yang dirangkum dari NU Online.
Doa Keluar Kamar Mandi dan Artinya
Berikut ini bacaan latin doa keluar kamar mandi:
Guhfroonaka alhamdulillahi alladzi adzhaba ‘anni al-adza wa ‘aafaani. Allahumma ij’alni minat tawwaabiina waj’alni minal mutathohhiriin. Allahumma thohhir qolbi minan nifaaqi wa hashshin farji minal fawaahisyi
Baca Juga:Pria Nyaris Diusir Istri Gegara Renovasi Toilet Tamu, Posisi CCTV Bikin Publik Berdebat
Arti doa keluar kamar mandi:
“Dengan mengharap ampunanmu, segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dari tubuhku, dan mensehatkan aku. Ya Allah, jadikanlah aku sebagian dari orang yang bertaubat dan jadikanlah aku sebagian dari orang yang suci. Ya Allah, bersihkan hatiku dari kemunafikan, dan jaga kelaminku dari perbuatan keji (zina).”
(Mutaya Saroh)