“Artinya nanti akan mengurangi semakin banyaknya impor kita dari negara-negara lain, dan merupakan salah satu pilar penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional, karena konsumsi baja kita sangat besar,” ucapnya.
“Hari ini kita akan saksikan peresmian HSM 2 PT Krakatau Steel yang menggunakan teknologi modern dan terbaru di industri baja, dan teknologi ini hanya ada dua di dunia yakni Amerika Serikat dan Indonesia yakni di PT Krakatau Steel, tadi saya udah melihat ke dalam proses produksinya memang betul-betul teknologi tinggi. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi HRC sebesar 1,5 juta ton per tahun merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium, produksinya akan terus kita tingkatkan,” imbuhnya.
Direktur Utama PT Krakatau Steel, Silmy Karim menyatakan bahwa pihaknya telah menyelesaikan pembangunan pabrik HSM 2 pada Mei 2021.
“Yang mana sebagian masa pembangunan kita mesti bertarung dengan Covid-19, yang barang tentu menyulitkan proses penyelesian pabrik ini, tapi Alhamdulillah kita bisa selesaikan disaat pandemi,” ujarnya.
Baca Juga:Resmikan Pabrik Baja Krakatau Steel, Jokowi: Hanya Ada Dua, di AS dan Indonesia
Dia mengungkapkan bahwa pabrik HSM 2 dibangun dengan investasi Rp7,5 triliun dan dibangun di atas lahan 25 hektar dengan kapasitas produksi 1,5 juta ton per tahun.
“Sehingga total produksi HRC menjadi 3,9 juta ton per tahun, ini adalah pabrik pertama di Indonesia dengan produksi HRC dengan ketebalan 1,4 milimeter. Pembangunan pabrik ini selain meningkatkan kapasitas produksi nasional dalam rangka meningkatkan daya saing produk baja produksi Indonesia,”
“Hal ini terjadi karena pabrik baja baru ini lebih efisien, bisa memangkas biaya produksi 25 persen, pabrik ini juga menggunakan teknologi otomasi terkini 4.0, produk yang dihasilkan pun memiliki kualitas yang baik,” tambahnya.
Kontributor : Oki Fathurrohman
Baca Juga:Relawan Jokowi Dorong Ganjar Nyapres, Pendukung Puan Maharani: Kami Tidak Terpengaruh