SuaraBanten.id - Setelah sebelumnya muncul virus corona varian delta, kini muncul virus corona varian terbaru yakni virus corona varian Mu. Dikabarkan, virus corona varian Mu lebih ganas. Tak hanya itu, virus corona varian Mu juga dikabarkan kebal vaksin.
Setelah varian delta yang dikabarkan lebih cepat menular, kini dunia kembali dikejutkan dengan kemunculan virus corona varian baru yakni varian Mu lebih ganas dari varian delta.
Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) varia Mu sudah menyebar di 4 negara. Varian yang juga dikenal dengan strain B1621 diwanti-wanti WHO memiliki potensi ‘kebal’ vaksin. Bahkan baru-baru ini pula Jepang melaporkan kasus pertama varian Mu.
![Hilangnya indra penciuman salah satu gejala umum virus corona Covid-19 sejak awal pandemi. Secara medis, hilangnya indra penciuman akibat virus corona ini disebut anosmia.](https://media.suara.com/pictures/original/2021/08/26/64720-infografis-deteksi-anosmia-akibat-virus-corona-covid-19.jpg)
Kehadiran varian Mu menjadi perhatian setelah WHO mengumumkan bahwa mereka sedang terus memantau varian baru virus corona tersebut. WHO memasukkan varian Mu ke dalam kategori Variant of Interest (VOI).
Baca Juga:WHO: Varian MU Berpotensi Kebal Vaksin Covid-19
WHO menyatakan, riset awal menunjukkan mutasi varian itu mengindikasikan risiko kebal terhadap vaksin. Mereka pun menyerukan studi lanjutan untuk memahami lebih lanjut mengenai varian Mu.
Dilansir laman BBC Senin 6 September 2021, para ahli kini sedang mengkhawatirkan kemunculan berbagai varian baru karena kasus Covid yang terus melonjak secara global.
![Hilangnya indra penciuman salah satu gejala umum virus corona Covid-19 sejak awal pandemi. Secara medis, hilangnya indra penciuman akibat virus corona ini disebut anosmia.](https://media.suara.com/pictures/original/2021/08/26/59751-infografis-deteksi-anosmia-akibat-virus-corona-covid-19.jpg)
Menanggapi kemunculan virus covid varian Mu ini, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah masih menunggu hasil penelitian WHO lebih lanjut.
“Meski sekarang situasi terlihat normal, sekarang pembukaan kegiatan ekonomi sosial telah perlahan dilakukan pemerintah. Di samping itu pemerintah melakukan pengawasan dalam dan luar negeri untuk mencegah adanya imported case,” kata Wiku, di laman resmi youtube saatgas covid-19 Kamis 3 September 2021.
Baca Juga:Fauci: Varian Mu Virus Corona Berpotensi Bisa Menghindari Antibodi yang Ada