Sering Diucapkan, Begini Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika selaku semboyan bangsa Indonesia tidak hanya diteriakan tetapi juga perlu dipahami maknanya.

Hairul Alwan
Senin, 09 Agustus 2021 | 13:49 WIB
Sering Diucapkan, Begini Sejarah Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika, Garuda Indonesia

SuaraBanten.id - Bhinneka Tunggal Ika mungkin tak asing di telinga kita semua.

Bhinneka Tunggal Ika selaku semboyan bangsa Indonesia tidak hanya diteriakan tetapi juga perlu dipahami maknanya.

Bhinneka Tunggal Ika tercantum pada lambang negara Indonesia, yakni Garuda Pancasila. SuaraBanten.id merangkum sejarah Bhinneka Tunggal Ika.

Tak sedikit yang mengira Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Sansekerta.

Baca Juga:Asal Usul Bhinneka Tunggal Ika: Sejarah, Makna, Fungsi dan Prinsip

Namun, sebenarnya frasa tersebut berasal dari kitab atau Kakawin Sutasoma karangan Empu Tantular yang berbahasa Jawa Kuno.

Ilustrasi Pancasila (shutterstock)
Ilustrasi Pancasila (shutterstock)

Kitab tersebut diprediksi ditulis pada masa Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 M.

Bhinneka mempunyai arti beragam atau beraneka, Tunggal artinya satu dan Ika berarti itu.

Bila digabungkan Bhinneka Tunggal Ika berarti 'berbeda-beda tetapi tetap satu jua’.

Semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’ diusulkan pertama kali oleh Mohammad Yamin dalam sidang BPUPKI pertama.

Baca Juga:Waduh! 34 TKA China Kembali Masuk Indonesia Saat PPKM

Selanjutnya, Ir Soekarno juga mengajukan semboyan ini pada saat merancang lambang negara Indonesia, yakni Burung Garuda Pancasila.

  • Makna Bhinneka Tunggal Ika
    Bhinneka Tunggal Ika bermakna persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia meskipun terdiri dari beraneka ragam suku, budaya, ras, agama, dan bahasa.
  • Semboyan tersebut juga cerminan rakyat Indonesia yang harus memegang teguh prinsip persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perbedaan yang ada. Kalimat tersebut menjadi kekuatan dalam kerukunan beragama berbangsa dan bernegara.
  • Fungsi Bhinneka Tunggal Ika
    Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki fungsi dasar sebagai landasan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Masyarakat Indonesia diharapkan bisa bertoleransi, menghargai, dan menghormati perbedaan yang ada. Semboyan tersebut juga menjadi pedoman hidup dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam hal persatuan dan kesatuan. Kalimat tersebut tidak hanya dijadikan sorak Sorai belaka tetapi menjadi petunjuk dalam meraih kehidupan yang damai dan harmonis.
  • Prinsip Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika memiliki empat prinsip penting, yakni:

  1. Common denominator
    Semboyan tersebut bersifat umum atau berprinsip sama sehingga dapat diterima dalam setiap keberagaman dan aliran kepercayaan. Prinsip yang sama dijadikan pegangan untuk menyatukan bangsa Indonesia.
  2. Bersifat inklusif
    Maksudnya, masyarakat Indonesia harus saling memupuk rasa persaudaraan dan tidak memaksakan kelompok minoritas untuk mengikuti kehendak mayoritas. Prinsip ini berarti, rakyat Indonesia harus menjunjung tinggi persamaan martabat dan harkat.
  3. Bersifat universal dan menyeluruh
    Semboyan tersebut harus diaplikasikan kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali demi menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
  4. Sifatnya konvergen
    Maksudnya, keberagaman suku, agama, ras dan bahasa seharusnya tidak untuk dibesar-besarkan, melainkan harus dijadikan dasar untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan.

Demikian sejarah Bhinneka Tunggal Ika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini