SuaraBanten.id - Ketua Bapilu partai Demokrat Andi Arief angkat suara soal pernyataan Mensos Tri Rismaharini yang mengancam ASN dimutasi ke Papua.
Andi Arief sentil Mensos Risma melalui cuitan Twitter miliknya. Andi Arief sebut Risma merendahkan Papua dalam alam bawah sadarnya.
“Alam bawah sadar Ibu Risma merendahkan Papua,” katanya melalui akun twitter Andiarief__ pada Selasa (13/7/2021).
“Tapi tak usah diperpanjang, mudah-mudahan tidak diulangi,” lanjut Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat itu.
Baca Juga:Mensos Risma Ancam Mutasi ASN ke Papua, Netizen: Jangan Anggap Papua Tempat Pembuangan
Diketahui sebelumnya, Tri Rismaharini atau Risma mendadak mengumpulkan ASN yang bertugas di Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat pada Selasa (13/7/2021).
Risma memarahi para ASN tersebut karena tidak bekerja dengan baik.
Risma kecewa ASN bekerja di dalam kantor, sementara para petugas Tagana berjibaku di dapur umum.
“Kalau aku bikin di sini (dapur umum), artinya Kementerian Sosial,” kata Risma sambil mengangkat telunjuk kepada para ASN.
“Bukan Linjamsos (saja), sehingga tidak ada yang nongol. Ini Kementerian Sosial, kok masih dikotak-kotak kayak gitu,” tambahnya.
Baca Juga:Heboh Wanita Berjilbab Mencuri di Minimarket, Barang Curian Ditutupi Jilbab dan Gamis
Mensos itu meminta para ASN di Balai Wyata Guna membantu teman-teman Tagana di dapur umum agar pekerjaan cepat selesai.
Risma mengingatkan bahwa para ASN itu masih beruntung bisa menerima gaji setiap bulan dibandingkan rakyat yang saat ini sedang kesusahan.
“Coba yang jualan di luar, gimana mau ngasih makan mereka kalau masak gitu aja modelnya. Masak telur saja kayak gitu modelnya. Tolong belajar, teman-teman ini bekerja di Kementerian Sosial, paham?” cecarnya.
Bahkan, Risma juga mengatakan bahwa ia tak akan segan memindahkan para ASN yang tidak becus dalam menjalankan pekerjaannya.
“Saya nggak bisa pecat orang, tapi saya bisa pindahin ke Papua,” katanya.
Risma lalu meminta Kepala Balai Wyata Guna untuk mengawasi anak buahnya agar bekerja dengan baik demi memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Gimana mungkin aku percaya, Pak. Bapak masak telur saja seperti itu, itu bisa jam 12 malam mateng. Ditambah nasi kotak, siap-siap, siap, tapi kerjanya model gitu,” kata Risma
“Dengar, saya nggak main-main, nggak ada yang susah buat saya pindahkan ke Papua,” tambahnya.