Epidemiolog UI Sebut Ada Motivasi Terselubung Vaksin Gotong Royong: Tak Perlu Dusta!

Meyakini ada motivasi terselubung vaksin gotong royong, Pandu Riono meminta pemerintah jangan dusta.

Hairul Alwan
Senin, 12 Juli 2021 | 08:55 WIB
Epidemiolog UI Sebut Ada Motivasi Terselubung Vaksin Gotong Royong: Tak Perlu Dusta!
ILUSTRASI Vaksinasi Covid-19

SuaraBanten.id - Epidemiolog UI atau Universitas Indonesia Pandu Riono sebut ada motivasi terselubung vaksin gotong royong dengan dibukanya vaksinasi berbayar oleh Kimia Farma.

Meyakini ada motivasi terselubung vaksin gotong royong, Pandu Riono meminta pemerintah jangan dusta.

Pandu Riono soroti program vaksinasi bagi individu yang diluncurkan Kimia Farma tersebut.

Pandu Riono menduga, ada sebuah motivasi terselubung dalam program Vaksinasi Gotong Royong dari Kimia Farma yang saat ini langsung membuat gaduh itu.

Baca Juga:Kritik Kimia Farma Soal Layanan Vaksinasi Berbayar, Faisal Basri: Jualan Vaksin Itu Biadab

Dikutip dari Terkini.id-Jaringan Suara.com, Minggu (11/7/2021) sebelumnya program Vaksinasi Gotong Royong berbayar bagi individu sempat disampaikan langsung Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro.

Ganti mengungkapkan, pelayanan program Vaksinasi Gotong Royong berbayar bagi individu sudah bisa diakses di delapan jaringan Klinik Kimia Farma.

“Untuk layanan Vaksinasi Gotong Royong memang sudah bisa dilaksanakan secara individu dan salah satunya, bisa dilakukan di Klinik Kimia Farma untuk layanan vaksinasi individu tersebut,” terangnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (10/7/2021) malam.

Secara bertahap, saat ini sedang dilakukan pembukaan pelayanan di delapan klinik dalam pelayanan vaksinasi berbayar bagi individu di Klinik Kimia Farma.

“Untuk layanan yang sudah dimulai ada di dua klinik, yaitu di Klinik Kimia Farma Senen, Jakarta Pusat dan Klinik Kimia Farma Pulogadung Jakarta Timur,” imbuhnya.

Baca Juga:Viral Dokter Lois Owien Tak Percaya Covid: Nakes Terpapar Gegara Dicek Alat Setan

Penyediaan layanan tersebut, kata Ganti, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Pada poin kesatu dari peraturan tersebut, menetapkan besaran harga pembelian vaksin produksi Sinopharm melalui penunjukan Bio Farma dalam pelaksanaan pengadaan vaksin Covid-19.

Selanjutnya, disebutkan juga mengenai tarif maksimal pelayanan untuk pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong.

Harga pembelian vaksin ditetapkan sebesar Rp 321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp 117.910 per dosis.

“Untuk pendaftaran dan lain-lain, bisa melalui Kimia Farma Mobile,” jelas Ganti.

Berdasarkan informasi yang beredar, program Vaksinasi Gotong Royong berbayar bagi individu ini mulai bisa diakses pada Senin 12 Juli 2021 besok.

Sementara itu, melalui akun Twitter pribadinya, Epidemiolog UI Pandu Riono menyampaikan penilaiannya atas program Vaksinasi Gotong Royong berbayar dari Kimia Farma itu yang diklaim untuk kekebalan kelompok.

“Bilang aja jualan vaksin, gak usah bilang herd-immunity (kekebalan kelompok),” cuit Pandu Riono di akun Twitter-nya @drpriono1, seperti dilihat pada Minggu 11 Juli 2021.

“Motivasi terselubung vaksin gotong-royong adalah jualan bukan untuk bantu kendalikan pandemi. Tak perlu dusta @KemenBUMN,” imbuh Pandu Riono dalam tulisan lanjutannya.

“Vaksin…. Vaksin…. Vaksin… siapa mau? Akhirnya jualan eceran juga,” cuit Pandu Riono dalam unggahan yang lain menyindir program Vaksinasi Gotong Royong berbayar dari Kimia Farma.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini