Asal Usul Nama Jalan Daan Mogot Tangerang, Sering Lewat Tapi Pasti Belum Pada Tahu

Tak hanya sosok di balik nama Daan Mogot yang berpengaruh. Jalan Daan Mogot saat ini menjadi urat nadi perekonomnian Jakarta dan Tangerang.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 28 Mei 2021 | 07:30 WIB
Asal Usul Nama Jalan Daan Mogot Tangerang, Sering Lewat Tapi Pasti Belum Pada Tahu
Daan Mogot (ist)

SuaraBanten.id - Asal usul nama Jalan Daan Mogot Tangerang diulas. Daan Mogot berasal dari nama seorang pahlawan kemerdekaan yang berjuang di Tangerang.

Tak hanya sosok di balik nama Daan Mogot yang berpengaruh. Jalan Daan Mogot saat ini menjadi urat nadi perekonomnian Jakarta dan Tangerang.

Bahkan jika Jalan Daan Mogot banjir, aktivitas perekonomian lumpuh. Pekerja Jakarta di Tangerang tak bisa beraktivitas.

Jalan Daan Mogot menghubungkan Jalur Grogol dan Cengkareng di Jakarta Barat dengan Kota Tangerang ini memiliki sejarah yang tak bisa dilupakan.

Baca Juga:6 Tempat Wisata di Depok Ini Wajib Banget Dikunjungi

Jasa terbesar Daan Mogot yang selalu diingat adalah karena mendirikan Akademi Militer di Tangerang. Ia meninggal di Tangerang Selatan pada 25 Januari 1946 dalam pertempuran bersejarah Lengkong.

Petugas melakukan proses perbaikan jalan yang amblas di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, Banten, Senin (13/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Petugas melakukan proses perbaikan jalan yang amblas di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, Banten, Senin (13/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Siapakah Daan Mogot sebenarnya? Dilansir dari situs Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia Daan Mogot ini adalah pejuang muda dengan paras menawan dan meninggal sebagai pahlawan. Daan Mogot tewas di usia remaja, yakni 17 tahun 28 hari.

Kelahiran Manado, 28 Desember 1928 dengan nama baptis Daniel Mogot ini merupakan anak ke lima dari tujuh bersaudara.

Dilansir dari situs resmi jurnal.unindra.ac.id, Daan Mogot lahir dari keluarga yang memiliki jiwa pemimpin. Sang ayah merupakan Hakim Besar Ratahan.

Lahir sebagai anak pejabat pemerintah, Daan Mogot diizinkan sekolah di Europeesche Lagere School (ELS), khusus anak-anak Belanda atau Eropa atau yang disamakan kedudukannya.

Baca Juga:Asal Usul China Benteng, Penikahan Warga Pribumi dan Tionghoa Tangerang Zaman Dulu

Selepas dari ELS, ia meneruskan pendidikan ke MULO atau setingkat SMP dan AMS atau setingkat SMA.

Saat menginjak 14 tahun, Daan Mogot terpilih mengikuti pelatihan pemuda Seinen Dojo. Ini sejenis pelatihan militer saat era penjajahan Jepang yang latihannya lebih keras dari militer.

Daan Mogot adalah pemuda yang cerdas. Ini membuatnya terpilih sebagai anggota PETA di usia yang masih muda. Ini hal langka. Umumnya anggota PETA adalah orang-orang Jawa, bukan Manado sepertinya.

Petugas melakukan proses perbaikan jalan yang amblas di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, Banten, Senin (13/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Petugas melakukan proses perbaikan jalan yang amblas di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, Banten, Senin (13/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Perihal keikutsertaan Daan Mogot di Seinen Dojo, pembentukan ini memiliki kepentingan tersendiri.

Selain sebagai media untuk menguji kemampuan pemuda-pemuda Indonesia dalam masalah kemiliteran juga memiliki misi lain yang erat kaitannya dengan keinginan Jepang mempersiapkan tentara keenambelas untuk operasi militer serta menghadapi serbuan pihak sekutu yang akan menyerbu dari Australia.

Daan Mogot adalah angkatan pertama dam termasuk dalam jajaran siswa terbaik di Tangerang Seinen Dojo di daerah Batuceper, Tangerang.

Dijelaskan di awal, Daan Mogot adalah orang yang menginisiasi perlu didirikan sekolah militer. Daan Mogot mendirikan Akademi Militer Tangerang pada 18 November 1945 bersama rekannya, Kemal Idris saat masih di Tabanan, Bali.

Daan Mogot juga adalah orang pertama yang menjadi Direktur Akademi Militer Tangerang pada saat usianya belum genap 17 tahun dengan pangkat Mayor.

Gugur di Peristiwa Lengkong

Sebulan setelah usianya 17 tahun, Daan Mogot gugur saat peristiwa Lengkong yakni 25 Januari 1946. Ini membuat sang kekasih, Hadjari Singgih, sangat terpukul. Kado terbaik yang dilakukan Hadjari menggunting rambutnya yang panjang mencapai pinggang lalu menguburkannya bersama jasad Daan Mogot.

Gugurnya Daan Mogot saat Peristiwa Lengkong adalah hal mulia. Bersama 70 Taruna Militer Akademi Tangerang lainnya, di bawah intruksi Kapten Abe, Daan Mogot bertugas melucuti senjata pasukan Jepang.

Pada saat penyerahan Tentara Jepang berlangsung damai, tak diduga-duga meletus tembakan yang membuat kedua belah pihak saling kontak senjata. Pada pertempuran ini, Mayor Daan Mogot tertembak di paha kanan dan dada. Namun ia masih sempat melawan walau akhirnya tak berdaya karena dihujani peluru serdadu Jepang.

Jasa-jasa Daan Mogot ini menjadi pertimbangan untuk dihormati dan diabadikan menjadi nama jalan
yang menghubungkan antara Tangerang hingga ke Grogol, Jakarta Barat.

Kontributor : Hilal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini