SuaraBanten.id - Wali Kota Serang Syafrudin mengaku ogah nyalon Gubernur Banten dalam kontestasi politik yang bakal digelar 2024 mendatang.
Ia enggan mencalonkan diri meski pada Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) PAN Banten lalu para kader PAN mendorong dirinya untuk maju dalam Pilgub Banten.
Ketua DPW PAN Provinsi Banten Syafrudin mengatakan, ia ingin menyelesaikan pengabdiannya sebagai Wali Kota Serang terlebih dahulu hingga tuntas.
Jika bisa, Syafrudin bahakan menginginkan menjabat sebagai Wali Kota Serang dua periode sehingga pengabdiannya lebih banyak.
Baca Juga:Sandy, Anak Wali Kota Serang Syafrudin Diperiksa Kejagung Kasus Gratifikasi
“Lah enggak lah. Saya mah di Kota Serang saja. Kan tugas 5 tahun ini belum tuntas,” ujarnya, Selasa (16/3/2021).
Ia mengaku ingin menjabat sebagai Walikota selama dua periode, namun tetap saja hal tersebut dikembalikan kepada masyarakat. Karena, masyarakat lah yang memilih Walikota.
“Kalau masih dibutuhkan masyarakat. Kalau tidak dibutuhkan masyarakat, yah mungkin goodbye. Karena kan kalau sudah tidak butuh, apa boleh buat,” katanya sambil tertawa, Senin (16/3/2021) seperti dikutip dari Bantennews.co.id (Jaringan SuaraBanten.id).
Syafrudin mengungkapkan, jika ia menjadi Gubernur Banten, ia memang dapat mengabdi lebih banyak untuk Kota Serang. Sebab, ia memiliki kewenangan yang lebih besar dibandingkan hanya menjadi Wali Kota saja. Namun, ia beranggapan belum waktunya ia melaju ke kontestasi tingkat Provinsi Banten itu.
“Tapi belum waktunya, masih jauh. Di mana pun juga bisa mengabdi, di RT dan RW saja juga sebenarnya bisa mengabdi. Tapi belum waktunya di Gubernur,” ungkapnya.
Baca Juga:Ada Akun Facebook Palsu Wali Kota Serang, Syafrudin: Kominfo Harus Telusuri
Syafrudin pun turut menanggapi terkait isu pencalonan Ketua DPW NasDem Provinsi Banten, Edy Ariadi. Menurut Syafrudin, sebagai teman dekat ia sudah pasti akan mendukung jika mantan Walikota Cilegon itu ingin maju. Namun hanya dukungan personal saja.
“Secara pribadi memang kalau saya itu ikut mendukung saja secara personal. Kalau soal partai kan tergantung DPP, tidak bisa DPW,” pungkasnya.