Marzuki Alie Sebut AHY Baru Mampu Jadi Ketua Umum Demokrat 10 Tahun Lagi

Marzuki Ali meyakini menyebut sosok Moeldoko bisa jadi figur pengganti SBY, Bukan AHY.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 15 Maret 2021 | 09:05 WIB
Marzuki Alie Sebut AHY Baru Mampu Jadi Ketua Umum Demokrat 10 Tahun Lagi
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono AHY (Suara.com/Novian)

SuaraBanten.id - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dianggap belum pantas pimpin Partai Demokrat. AHY pantas jadi Ketua Umum Partai Demokrat 10 tahun lagi.

Hal itu dikatakan Politisi senior Partai Demokrat Marzuki Alie. Sehingga Marzuki Alie meyakini menyebut sosok Moeldoko bisa jadi figur pengganti SBY, Bukan AHY.

Hal itu dia jawan menjawab pertanyaan terkait alasan Moeldoko yang notabenenya adalah pihak luar diangkat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.

“Kenapa bukan AHY? AHY pasti akan datang pada waktunya. Bukan sekarang. Mungkin 5 atau 10 tahun yang akan datang,” ujarnya.

Baca Juga:Ungkit Iuran Bulanan Kader Demokrat, Jhoni Allen Tuding Ini ke SBY-AHY

Menurut Marzuki, AHY dapat mencari pengalaman dulu misalnya menjadi menteri sebelum nantinya dicalonkan sebagai Presiden.

Namun selama itu, biarkan ada figur lain dulu yang memimpin Demokrat.

Belum matangnya AHY ini menjadi alasan lain mengapa Moeldoko dipilih sebagai Ketum. Karena, menurut Marzuki, belum ada kader internal yang mampu, termasuk AHY.

“Inilah mengapa pilihan kita jatuh kepada Pak Moeldoko. Karena kita belum punya kader internal. Kalau kita punya kader internal seperti Mas AHY sudah siap nanti 5-10 tahun yang akan datang, tidak mungkin kita berikan kepemimpinan nasional ini kader dari luar. Kita akan usung kader dari dalam,” katanya.

Selanjutnya, Moeldoko juga diinginkan komitmennya untuk membesarkan Partai Demokrat.

Baca Juga:BW Bela Demokat Kubu AHY, PDIP: Kerjanya di TGUPP Anies Jauh dari Harapan

"Berikutnya juga, kita tahu, Pak Moeldoko belum berpartai, tentu kita inginkan komitmen beliau untuk membesarkan Partai Demokrat. Tentu kita pertimbangkan masalah kualifikasinya, pengalamannya, kemampuannya, dan sebagainya. Inilah menjadi pertimbangan kita, mengapa kita bersinergi kepada Pak Moeldoko,” ujar Marzuki.

Sebelum mengemukakan alasan detailnya, Marzuki terlebih dahulu menegaskan bahwa tidak ada intervensi negara dalam kisruh pengangkatan Moeldoko sebagai Ketua Umum.

Kalau pemerintah ikut campur, kata Marzuki, tidak mungkin kepolisian berani menolak laporan yang disampaikan oleh para pejuang-pejuang partai Demokrat (kubu KLB Deli Serdang).

Hal tersebut ia sampaikan melalui video di kanal YouTube ‘Bang MA Official’dengan judul ‘Episode Khusus: Melepas Demokrat dari Penguasaan Klan Cikeas,’ yang tayang pada Minggu (14/3/2021).

“Artinya apa? Kekuasaan tidak ada sama sekali ikut berperan dalam konstestasi ini, di dalam Kongres Luar Biasa (KLB) ini,” kata Marzuki Alie.

Marzuki Alie menekankan bahwa Moeldoko dalam pusaran kisruh Demokrat adalah sebagai seorang pribadi. Moeldoko, katanya, dipilih karena dinilai mampu menjadi figur pengganti sosok SBY yang sebelumnya telah mengangkat Partai Demokrat.

“Lalu, kita tahu, banyak sekali hujatan. Kami tidak bisa melawan media. Kami bukan pemain media. Kami tidak punya dan besar untuk bermain di media. Saya tahu itu. Saya tahu kekuatan di sana, bagaimana Pak SBY sejak lama ahli memainkan media. Tapi saya tidak punya kemampuan,” ungkap Mazuki.

“Kami punya hati nurani. Itulah kenapa kami bisa bersinergi kepada Pak Moeldoko, kami lihat ia bisa menjadi figur pengganti SBY,” tambahnya.

Terakhir, kata Marzuki, Moeldoko diharapkan mampu membangun koalisi untuk pertarungan di 2024 nanti.

“Artinya, Demokrat hanya 7 sekian persen, nggak mungkin jalan sendiri, pasti diperlukan dua partai lain yang punya satu visi untuk memperbaiki negeri ini atau menjadikan negeri ini lebih baik dari kondisi sekarang," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini