Kisah Yati, Janda Hidup di Gubuk Dekat Pusat Tangerang Digerogoti Penyakit

Diketahui, gubuk dengan keadaan sangat memprihatinkan tersebut dihuni oleh Yati (50) seorang janda dengan empat orang anak.

M Nurhadi
Sabtu, 06 Februari 2021 | 12:33 WIB
Kisah Yati, Janda Hidup di Gubuk Dekat Pusat Tangerang Digerogoti Penyakit
Rumah Yati, janda 4 anak di Kabupaten Tangerang. (Bantenhits/Rikhi Ferdian)

SuaraBanten.id - Sebuah gubuk reot, beralas tanah dan bertembok anyaman bambu seadanya ditemukan di dekat pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, tepatnya di Kampung Gudang Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Diketahui, gubuk dengan keadaan sangat memprihatinkan tersebut dihuni oleh Yati (50) seorang janda dengan empat orang anak.

Sudah bertahun-tahun Yati dan keluarganya tinggal di gubuk tersebut. Agar tak roboh, ia acap kali menambal temboknya dengan kayu ala kadarnya, terkadang atap yang bolong pakai benda seadanya.

Keluarga Yati sangat kekurangan, jangankan memeprbaiki rumah, untuk makan esok hari saja kadang mereka hanya mengandalkan upah anaknya yang bekerja sebagai tukang steam motor. 

Baca Juga:Abu Janda Dicecar 20 Pertanyaan Soal Kasus Rasisme ke Natalius Pigai

Sebulan belakanga, Yati terbaring di rumah sakit karena penyakit liver yang dideritanya.

“Sudah sekitar satu bulan ibu Yati dirawat di rumah sakit, dia menderita penyakit liver tidak mempunyai BPJS selama ini untuk pengobatan dengan menggunakan Jamkesda,” tutur Adang, Ketua RT setempat. 

Adang mengaku, sebagai ketua RT ia tidak bisa membantu banyak dan berharap ada saluran bantuan yang turut membantu hidup keluarga Yati.

“Kami sangat prihatin dengan kondisi yang dialami salah satu warga kami, kami mohon bantunya  kepada semua pihak agar dapat membantu ibu Yati,” ujarnya, melansir Bantenhits (jaringan Suara.com).

Salah seorang tokoh masyarakat, Repi Herdiansyah menuturkan, sudah 6 bulan Yati menderita penyakit liver yang membatnya bolak-balik rumah sakit. 

Baca Juga:Abu Janda Ngaku Dibayar Jokowi saat Pilpres, Refly Harun Beri Respons Telak

“Selama ini untuk bantuan baru perbaikan rumah saja baru ada dari kepala desa yaitu pemberian asbes saja. Sedangkan bantuan dari pihak lain belum ada satupun sampai sekarang,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini