Pasien COVID-19 Sembuh Jadi Donor, Penuhi Kebutuhan PMI

Pasien COVID-19 sembuh mendonorkan plasma konvalesen agar permintaan bisa dipenuhi.

RR Ukirsari Manggalani | Ria Rizki Nirmala Sari
Rabu, 20 Januari 2021 | 05:34 WIB
Pasien COVID-19 Sembuh Jadi Donor, Penuhi Kebutuhan PMI
Tranfusi Plasma Konvalesen di Kota Tangerang, Banten (Suara.com/ Hairul Alwan)

SuaraBanten.id - Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia atau Sekjen PMI Sudirman Said menjelaskan saat ini ada antrean pembutuh plasma konvalesen. Di sisi lain, pasien COVID-19 sembuh telah mendonorkan plasma konvalesennya sendiri guna memenuhi permintaan. Pihak PMI sendiri bisa menerima hingga 1 ribu pendonor dalam satu bulan.

"Sekarang ini antre, orang mencari, akhirnya sejumlah pasien menjadi donor," kata Sudirman dalam sebuah acara diskusi, Selasa (19/1/2021).

Sudirman menjelaskan kalau PMI memiliki 64 alat yang bisa melakukan donor plasma konvalesen dan tersebar di 31 unit donor darah (UDD). Bahkan 18 di antaranya sudah memiliki sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

Untuk dapat memenuhi permintaan dari pihak yang membutuhkan, PMI bisa menampung hingga 1.000 pendonor per bulan. Dengan jumlah itu, ia meyakini bakal memenuhi permintaan.

Baca Juga:Pasien Covid-19 di Balikpapan Membludak, Pemkot Tambah Dua RS Rujukan

"Saya sepakat dengan dua ahli, bahwa ini ikhtiar kita. Namanya ikhtiar tidak ada yang salah."

Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka secara resmi Pencanangan Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen sebagai upaya percepatan penanganan COVID-19, Senin (18/1/2021). Terkait dengan donor plasma konvalesen, Ma'ruf menilai perlu adanya solidaritas yang tinggi dari masyarakat.

Donor plasma konvalesen bisa dilakukan oleh para penyintas COVID-19 untuk pasien yang bergejala berat hingga kritis. Karena itu donor ini sangat diperlukan untuk meningkatkan angka kesembuhan pasien COVID-19.

"Dalam kondisi seperti sekarang ini, solidaritas yang tinggi sangat diperlukan di masyarakat. Khoirunnas anfauhum linnas, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain," kata Ma'ruf dalam acara Pencanangan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kemenko PMK, Senin (18/1/2021).

"Untuk itu saya mengajak masyarakat untuk saling bahu membahu dan tolong menolong sesama sesuai dengan kemampuan kita masing-masing," tambahnya.

Baca Juga:Sederhana Saja Tuntutan Nakes RSUD Bengkulu ke Pemerintah

Ma'ruf kemudian menerangkan bahwa transfusi plasma konvalesen merupakan metode yang dilakukan dengan mendonorkan antibodi SARS-Cov-2 yang terbentuk secara alami dalam tubuh para penyintas COVID-19.

Terapi plasma konvalesen untuk pasien COVID-19 sudah dilakukan di China, Argentina dan Amerika Serikat. Bahkan Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat pada Agustus 2020 juga sudah mengizinkan penggunaan plasma konvalesen sebagai salah satu terapi bagi penderita COVID-19.

"Hasil penelitian maupun praktik penggunaan plasma konvalesen di Indonesia, seperti yang dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) dan Kementerian Kesehatan, serta beberapa Rumah Sakit utama di Jakarta, Yogyakarta dan Malang juga menunjukkan efikasi yang tinggi, yaitu antara 60 sampai 90 persen," jelasnya.

Di satu sisi, Ma'ruf mengungkapkan perlunya strategi yang tepat dalam pelaksanaan donor plasma konvalesen melalui dukungan sistem data yang terintegrasi antara rumah sakit dan PMI untuk mengetahui data penyintas COVID-19 atau potensi calon donor. Kemudian juga terkait penambahan peralatan atau mesin apheresis untuk pengolahan darah di Unit Donor Darah (UDD) yang menerima pelayanan donor plasma konvalesen.

"Hal ini sebagai wujud peduli kemanusiaan dalam membantu menyelamatkan nyawa manusia sehingga diharapkan mampu menekan angka kematian akibat COVID-19," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak