"Kondisi tempat tinggal saya seperti ini sudah longsor, sudah tidak diperbaiki. Sekarang saya pindah ke atas pinjam sama orang Huntara yang gak di sini," paparnya.
Lahan Huntara yang ambles terjadi di beberapa titik setelah diterjang musim hujan dua minggu lalu.
Saat kejadian, banyak warga yang panik karena kejadian tersebut datang secara tiba-tiba.
"Sejak musim hujan kemarin (ambles) gak ada sih yang luka mah. Cuman pada panik pas kejadian karena kejadiannya tiba-tiba," tuturnya.
Baca Juga:Kilas 2 Tahun Tsunami Banten: Kembali ke Titik Nol
![Kondisi Huntara di Kampung Pasir Malang, Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Rabu (23/12/2020). [Suara.com/Saepulloh]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/23/39093-huntara-sumber-jaya-tempat-tinggal-korban-tsunami-banten.jpg)
Akses Jalan
Soal akses jalan, Udin mengaku, bersama korban tsunami lainnya beberapa kali telah memperbaiki. Namun hal itu belum cukup karena membutuhkan biaya untuk membeli material.
Warga mengaku sudah meminta bantuan kepada pemerintah desa dan kecamatan. Namun belum ada respons.
"Kalau digolor kan perlu dana. Kita minta bantuan ke desa, ke kecamatan, gak di respons. Tadinya kita pengen direspons, (bantuan) batu atau apalah," terangnya.
Untuk itu, Udin mendesak Pemkab Pandeglang segera membangunkan Huntap untuk mereka karena kondisinya sudah cukup memprihatinkan. Di sisi lain Huntap korban tsunami Banten di daerah lain sudah dibangun.
Baca Juga:Tsunami Sering Terjadi di Desember? Ini Data BMKG
"Harapan saya untuk Huntara Pasir Malang mohon disegerakan bangunannya," pintanya.