SuaraBanten.id - Demo pecinta Habib Rizieq dibubarkan paksa. Pencinta Habib Rizieq demo di depan Polres Tangerang Selatan, Selasa (15/12/2020).
Ada sekira 70 orang yang berdemo. Mereka dijaga oleh petugas gabungang sebanyak 400 anggota. Baik dari Polres, Polda Metro Jaya, Satpol PP dan TNI.
Aksi tersebut, hanya berjalan 5 menit. Selesai perwakilan massa melakukan orasi, kemudian langsung dibubarkan oleh petugas. Mereka pun berorasi, sekitar 300 meter dari pintu masuk Polres Tangsel, ditahan barikade kepolisian.
Salah satu orator dari pecinta Habib Rizieq Shihab, Iswandi mengatakan, aksi tersebut merupakan aksi moral atas keprihatinannya yang menimpa Habib Rizieq Shihab.
Baca Juga:Kesal Gegara Rizieq Ditangkap, Ratu Maki-maki Polisi Dajal Lewat TikTok
"Ini adalah aksi moral, keperihatinan atas imam kita Habib Rizieq yang telah dizalimi oleh kepolisian," katanya dalam orasinya, Selasa (14/12/2020).
Tak hanya itu, pihaknya juga menuntut keadilan atas 6 laskar FPI yang terbunuh.
"Kami atas nama umat Islam Tangsel menuntut keadilan terhadap enam laskar yang terbunuh tanpa ada bukti atau perlawanan. Saya menuntut keadilan supaya Kapolri dan Kapolda bebaskan Habib Rizieq," tuntutnya.
Dia mengancam, jika tuntutannya itu tidak direspon dan disampaikan ke Polda dan Polri, akal mengerahkan banyak massa.
"Jika ini tidak di response polisi, maka kami Tangsel akan mengerahkan massa sebanyak banyaknya. Allahu Akbar," pungkasnya seraya menyerukan takbir dan diikuti massa lainnya.
Baca Juga:Bagikan Pantun Ormas Radikal, Instagram Divisi Humas Polri Diserang Publik
Sementara itu, Waka Polres Tangsel Kompol Stefhanus Luckyto menyebut, aksi moral pecinta Habib Rizieq Shihab itu dibubarkan karena menimbulkan kerumunan.
"Situasi Tangsel saat ini merupakan zona merah dimana kumpulan masa sangat rentan terjadinya penyebaran Covid-1919. Itu alasan kami membubarkan kelompok masa ini," kata Luckyto, Selasa (15/12/2020).
Selain itu, alasan utama aksi moral pecinta Imam Besar FPI itu, lantaran ilegal alias tak memiliki izin keramaian untuk melakukan aksi.
"Kehadiran mereka di Polres ini, kami tidak mengeluarkan izin. Mereka datang dari pesan yang diviralkan oleh pihak yang tidak diketahui dan tidak bertanggung jawab untuk datang ke sini," ungkapnya.
"Bilamana ada hal-hal yang tidak diinginkan, maka tidak ada yang bertanggujg jawab," sambung Luckyto.
Pantauan Suara.com, massa aksi moral itu membawa bendera bergambar Habib Rizieq Shihab. Selain itu, ada bendera warna hitam dan putih beryuliskan kalimat tauhid berkibar dari awal hingga aksi berakhir.
Rombongan massa aksi itu, datang menggunakan sepeda motor. Tak hanya orangtua, ibu-ibu dan sejumlah anak-anak pun ikut terlibat dalam aksi moral tersebut.
Kontributor : Wivy Hikmatullah