SuaraBanten.id - Front Pembela Islam merespons tekanan sejumlah kalangan yang khawatir pendukung Habib Rizieq Shihab akan mendatangi Polda Metro Jaya jika dia nanti diperiksa penyidik dalam kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan.
Habib Rizieq hingga hari ini belum memastikan apakah akan memenuhi panggilan kedua yang sudah dilayangkan Polda Metro Jaya untuk diperiksa pada Senin (7/12/2020).
Tetapi sudah ada sinyal Habib Rizieq akan datang ke Polda Metro Jaya. Melalui pengacaranya, Aziz Yanuar, Habib Rizieq meminta laskar maupun simpatisan untuk tidak datang ke kantor polisi.
"Pesan Habib Rizieq jangan menimbulkan kerumunan. Jangan menimbulkan kerumunan dan tidak perlu berbondong-bondong untuk pemeriksaan nanti," kata Aziz.
Baca Juga:Habib Rizieq Masih Mikir-mikir Datang ke Polda atau Tidak
Habib Rizieq mengingatkan laskar dan simpatisan untuk menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Iya pokoknya pesan Habib Rizieq hindari kerumunan tidak perlu berkerumun-kerumunan saat ini. Dua hal ini kemudian harus tetap menjaga protokol kesehatan dimana pun berada," kata Aziz.
Pendukung sulit dibendung
Sosiolog Musni Umar mengusulkan kepada polisi untuk menunda rencana pemeriksaan Habib Rizieq karena dari pengalaman sebelum-sebelumnya, setiap kali Habib Rizieq diperiksa, kedatangan pendukungnya sulit dibendung.
Jika pendukung tokoh FPI datang ke Polda Metro Jaya dalam waktu yang bersamaan, kerumunan massa sulit dihindarkan dan hal inilah yang paling ditakutkan karena sekarang masih pandemi Covid-19 serta jumlah kasus positif di Jakarta masih bertambah setiap hari.
Baca Juga:Analis: Jangan Sampai Isu Habib Rizieq Dibawa ke Sentimen Agama
Apalagi, dalam beberapa hari terakhir, secara berturut-turut, Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria terkonfirmasi positif Covid.
"Ini penting sekali untuk menjaga bersama-sama agar tidak semakin meningkat kasus Covid di Jakarta ini, dan tentunya Indonesia," kata rektor Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta, kepada Suara.com.
Menyangkut pernyataan juru bicara Mabes Polri bahwa "negara tidak boleh kalah dengan premanisme," Musni Umar sependapat.
Premanisme dalam pengertian orang yang melakukan pemaksaan untuk mendapatkan uang.
Akan tetapi kalau pernyataan tersebut dikaitkan dengan pendukung Habib Rizieq, menurut Musni, "Tidak begitu tepat, karena mereka tidak melakukan pemerasan, tidak juga melakukan kekacauan, mereka hanya datang saja sebagai wujud cinta kepada HRS. Itu saja."
Musni berharap polisi menunda pemeriksaan untuk menghindari kedatangan pendukung Habib Rizieq.