
"Jadi sebetulnya agak aneh kenapa Polda Metro memanggil Gubernur DKI Jakarta untuk klarifikasi. Istilah klarifikasi aja itu aneh, tak ada itu istilah klarifikasi," ucap Fadli Zon.
Mengenai kerumunan massa dalam hajatan Habib Rizieq, Fadli Zon berdalih seharusnya sikap inkonsisten pemerintah yang harus dikritik.
Fadli Zon mengaitkannya dengan Pilkada di Jawa Tengah yang juga tengah heboh diperbincangkan publik.
Menurut Fadli Zon, masalah kerumunan Habib Rizieq yang kemudian menyeret nama Anies Baswedan lebih disorot lantaran Pemerintah Pusat membenci mereka.
Baca Juga:Busyro Muqoddas Dkk Menggugat ke PTUN Minta Pilkada Ditunda
"Kita seharusnya mengkritik semuanya seperti Pilkada Jawa Tengah. Sebenarnya untuk masalah ini karena melibatkan dua nama penting, Habib Rizieq Shihab dan Anies Baswedan yang tidak disukai pemerintah," ujar Fadli Zon.
![Habib Rizieq Shihab. [YouTube/Front TV]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/18/11107-habib-rizieq-shihab.jpg)
"Kalau mereka disukai pemerintah, tak seperti ini jadinya," lanjut dia.
Dalam acara Mata Najwa pula, Fadli Zon juga mengatakan, Pemerintah gagal memberikan edukasi kepada masyarakat soal bahaya Covid-19.
"Yang harus dikritisi pemerintah, gagal memberikan edukasi kepada masyarakat soal imbauan untuk bahayanya covid. Saya termasuk yang mengatakan covid ini berbahaya. Kita harus tetap cuci tangan, jaga jarak," tandas Fadli Zon.
Baca Juga:Najis Minta Maaf ke Habib Rizieq, Nikita Mirzani Tak Takut Dipenjara