SuaraBanten.id - Ancaman pembunuhan yang diterima anak Ruben Onsu dan Sarwendah disebut psikolog memiliki risiko dampak psikologis jangka panjang. Apa?
Menanggapi hal itu, Psikologi Klinis Ratih Ibrahim mengatakan, media sosial memang menjadi tempat untuk bebas berpendapat.
Namun, pengguna juga perlu memiliki koridor dan batasan yang perlu dijaga.
"Mengingat dampak perundungan atau bullying hingga kasus ancaman pembunuhan tersebut sangat fatal dilakukan oleh pengguna media sosial,” ujar Ratih saat dihubungi oleh Suara.com, Kamis (5/11/2020).
Baca Juga:Dibully Dianggap Risiko Jadi Artis, Ruben Onsu Ngegas Bilang Ini
Lebih lanjut, kata dia bahwa dampaknya akan sangat berbahaya terhadap korban. Mereka akan merasa cemas, tidak berani keluar rumah, hidupnya akan merasa seperti penuh terror, hingga menghantui psikis anak, dan bisa mengalami trauma berat.
Menurutnya, peran orang tua sangat penting untuk selalu ada menemaninya, serta meminimalisir anak dalam penggunaan media sosial. Demi mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
"Orang tua perlu menjaga dan mengontrol anak saat dalam penggunaan media sosial, agar hal-hal yang merugikan terhadap psikis anak tidak terjadi,” jelas Ratih.
Dirinya menghimbau kepada para pengguna media sosial untuk bisa lebih baik dalam menggunakan ke hal-hal yang positif dan tidak menyalahgunakan media sosial, serta merugikan orang lain.
Sebelumnya diberitakan, keluarga Ruben Onsu dan Sarwendah mengalami hal yang tak mengenakan. Kedua anaknya, Betrand Peto dan Thalia Putri Onsu, mengalami bullying hingga ancaman pembunuhan di media sosial.
Baca Juga:Ruben Onsu Pastikan Segera Temui Pengancam Pembunuhan Anaknya
Ruben pun naik pitam, sekaligus sakit hati dengan pencatutan nama anaknya tersebut. Parahnya lagi, terdapat ancaman pembunuhan dari akun Facebook bernama Ulil Bochil (Thalia Onsu).
Sementara akun Instagram dengan nama @betrandpeto_babi menyinggung soal anak pungut. Kedua akun ini telah diunggah kembali Ruben Onsu di Instagram miliknya. Namun, foto profil sengaja ditutupi karena diduga akun palsu.