SuaraBanten.id - Angin kencang dan puting beliung yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pandeglang pada Rabu (14/10/2020) lalu menyebabkan puluhan bangunan rusak ringan hingga berat.
Salah satu yang terdampak cukup parah adalah pondok pesantren (Ponpes) Madinatul Khoiril Quran. Angin kencang tersebut menyapu ponpes saat santri tengah mengaji Al Quran.
Mendadak angin meluluh-lantakkan bangunan pondok sehingga membuat para santri panik. Pengasuh Ponpes, Ustadz Muniri mengatakan, angin puting beliung itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.
“Saat itu anak-anak tengah menghafal Al-qur’an, tiba-tiba saja angin kencang datang, kemudian disusul oleh hujan deras disertai petir. Kami berlindung di balik pintu, pasrah dan terus berdzikir,” kata Ustaz Muniri saat ditemui Bantenhits (jaringan Suara.com), Kamis (15/10/2020).
Baca Juga:Pemasangan Pipa Lancar, 3 Kecamatan di Pandeglang Segera Teraliri Air
Kini, ia bersama dua santri yang masih mondok di ponpes itu hanya mengaku pasrah melihat Ponpes empat kamar dan satu majlis itu ambruk total. Meski demikian, Muniri bersyukur tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
“Semua ambruk, kamar empat dan satu ambruk. Udah pasrah aja,” tuturnya.
Ditemui terpisah, Camat Pandeglang, Melly Diah Rahmalia menyebut, 24 rumah dan fasilitas umum di wilayahnya mengalami kerusakan. Saat ini, pihaknya besarta TNI dan BPBD tengah melakukan evakuasi.
“Paling parah cuma disini aja, pesantren ada dua, yang satu pesantren salafi (Ponpes Al-hidayah) yang satu Tahfidz Quran (Madinatul Khoiril Qur’an). Kalau rumah-rumah rusak sedang semua,” ujarnya.
Kasi Kasi Damkelog BPBD Pandeglang, Emil Salim juga memaparkan, data sementara menyebut 49 bangunan rusak dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Pandeglang Hari Ini, Waspada Hujan Intensitas Sedang
“Alhamdulilah selamat semua, yang terparah aja pesantren Madinatul Khoiril Qur’an enggak ada korban. Padahal itu pesantres sampai terbang sekitar 1 meter,” pungkasnya.