SuaraBanten.id - Bagi seorang sales atau bagian pemasaran, komunikasi adalah poin yang sangat penting. Terlebih, bila hal ini didukung dengan penampilan yang menarik.
Bukan lagi rahasia, saat dalam pemasaran selalu ada karyawan atau kerja sama dengan sosok perempuan guna memuluskan penjualan.
Tidak jarang pula ditemui dalam event-event tertentu sosok perempuan yang mengenakan pakaian yang tergolong seksi guna menarik perhatian.
Bahkan hal ini terbilang lumrah bagi para sales, terlebih jika mereka hanya berdiam diri di dalam dealer atau saat mengikuti sebuah event.
Baca Juga:Sharena Delon Ngamuk, Namanya Dipakai Modus Penipuan
Namun hal berbeda justru dialami oleh seorang sales yang bekerja di dealer mobil Honda Alberta Kanada bernama Catline Bernie.
Gara-gara pakaian yang menurut perusahaan tempatnya bekerja 'terlalu seksi', ia bahkan dipecat dari pekerjaannya.
Hal ini ia sampaikan melalui akun Facebook pribadinya. Kronologinya berawal saat Jumat (18/9/2020) kemarin ia mengungkapkan jika dirinya dipecat dari tempatnya bekerja hanya karena pakaian yang tidak pantas.
Sang atasan, ujarnya, menyebut ia kurang sopan karena mengenakan pakaian yang transparan alias tembus pandang saat bekerja.
Ia lantas berusaha untuk mengungkapkan rasa kesalnya yang dialami karena diberhentikan secara tidak hormat begitu saja.
Baca Juga:Dipecat Karena Pakai Baju Tembus Pandang, Sales Mobil Tuntut Honda
Melansir Padangkita (jaringan Suara.com) Ia juga mengunggah oto dirinya saat mengenakan pakaian yang dianggap seksi tersebut ke akun Facebook. Ia mengklaim atasannya terlalu berlebihan.
Pada suatu hari, ia menyebut, salah seorang sales counter menyampaikan pesan kepadanya yang menyebut jika manajer laki-laki merasa tidak nyaman dengan apa yang dikenakan oleh sang sales.
Manajer perusahaan kemudian meminta agar dirinya bisa mengganti pakaian lain atau menutupi pakaian tersebut dengan hal lainnya.
Padahal, menurutnya, pakaian yang ia kenakan masih tergolong biasa bahkan cukup sopan. Pakaian yang ia kenakan merupakan kaos putih lengan panjang.
Selain itu, ia juga tidak merasa pakaian yang ia kenakan "tembus pandang" seperti yang disebut calon pembeli itu. Selain itu, ia juga mengenakan pakaian yang sama saat wawancara kerja.
Mirisnya, saat dipecat dengan tidak hormat ia tidak diberi kesempatan bersuara sama sekali. Ia juga mengklaim, lebih banyak karyawan lain yang berpakaian lebih terbuka dari dirinya, sehingga ia merasa didiskriminasi.