"Karena tentu berkerumun, bersentuhan, artinya mereka beroperasi belum diizinkan pasti tidak dengan protokol. Sedangkan hasil evaluasi PSBB ada peningkatan positifnya. Jadi untuk saat ini hal tersebut yang harus diatasi atau dikendalikan lagi," paparnya.
"Kami bukan gencar lagi untuk melakukan razia menyusul PSBB diperpanjang, tapi akan masif kami beroperasi. Jadi artinya mereka harus tutup dan harus bersabar kedepannya kalau sudah boleh dibuka silahkan, tapi sekarang kan belum boleh."
Peran Serta Masyarakat
Bambang menyadari masih terdapat tempat hiburan yang nakal atau masih nekat beroperasi meski sudah dilarang.
Baca Juga:Libur Panjang, Puluhan PL dan Terapis Wanita Terjaring Razia di Bogor
Dia menyebut, hal ini tentu menjadi tantangan jajaran pemerintah kabupaten untuk tidak bosan melakukan razia tempat tersebut.
"Memang tidak menutup kemungkinan setelah kami merazia mereka bisa membuka kembali tempat hiburannya tersebut," imbuhnya.
"Maka dari itu, kami juga berharap untuk peran serta dari masyarakat sekitar turut mengontrol, mengawasi, dan melaporkan jika ada tempat hiburan yang masih nekat beroperasi selama PSBB. Partisipasi masyarakat ini sangat penting agar masa PSBB ini sukses menekan angka positif COVID," paparnya.
"Tokoh masyarakat, tokoh agama dan lainnya bisa memantau dan melaporkan bahkan kalau perlu bisa diingatkan ke tempat tersebut dengan pendekatan persuasif."
Kontributor : Ridha Vimanda Nasution
Baca Juga:Protes Anies, Terapis Cantik dan Pemandu Karaoke Geruduk Balai Kota DKI