SuaraBanten.id - Aksi penyerangan terhadap anggota ormas FPI dan warga saat sedang memasang spanduk Habib Rizieq Shihab di kawasan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten ternyata dilakukan kalangan anak muda.
Hal itu disampaikan Kasi Humas Polsek Cipondoh, Aipda Armayadi saat dihubungi Suara.com, Selasa (4/8/2020).
Dari hasil penyelidikan sementara, aksi penyerangan itu berawal karena para pelaku awalnya mengira massa yang sedang memasang atribut Habib Rizieq itu adalah musuhnya.
Dia mengatakan, sejumlah anak muda bersenjata tajam yang nyaris bentrok dengan ormas FPI itu salah sasaran.
Baca Juga:Geng Motor Serbu FPI saat Pasang Spanduk Rizieq, Polisi: Pelaku Masih ABG
"Anak-anak muda itu kan menghampiri massa FPI kemudian diteriakin Allahuakbar mereka langsung pergi. Dan menganggap massa FPI ini bukan musuh. Jadi memang tak tahu mereka massa FPI, dia pikir sesama anak muda dipikir musuh, pada saat itu karena di-teriakin Allahuakbar itu mereka pergi mundur tak jadi menyerang," kata dia.
Armayadi memastikan dalam kejadian tersebut tak ada korban jiwa. Sementara terkait dengan dugaan anak-anak muda bersenjata tajam itu merupakan geng motor, ia mengatakan pihaknya masih akan menyelidiki.
"Intinya anak-anak muda mutar-mutar apakah geng motor atau tidak kita belum bisa pastikan masih dilakukan tahap penyelidikan," ucapnya.
Lebih lanjut, Armayadi mengatakan, aksi penyerangan itu baru pertama kali terjadi. Sebab, dia mengklaim, kawasan Jalan Raya Wahid Hasyim, Cipondoh, Kota Tangerang merupakan kawasan yang aman.
Sebelumnya diberitakan, puluhan orang mengendarai motor dan bersenjata tajam disebut melakukan penyerangan saat memasang spanduk di depan Gang Haji Ba’an, Kelurahan Poris Plawad Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Minggu (2/8/2020) sekira pukul 02.00 WIB.
Baca Juga:Cerita Geng Motor yang Serbu Ormas FPI Kocar-kacir Dengar Pekikan Takbir
Aksi puluhan orang mengendarai motor dan mengacung senjata tajam itu terhenti saat warga bersama Ormas Front Pembela Islam (FPI) tidak mundur dan bertahan sambil memekik kalimat takbir.
Habib Muchdor Baraqbah seperti diwartakan Sinarlampung.co--jaringan Suara.com mengatakan, jika peristiwa penyerangan itu terjadi sangat cepat.
“Semua terjadi secara tiba-tiba, kami juga tidak tau kenapa mereka hendak menyerang kami, toh kami disini cuma memasang banner Imam Besar kami aja. Jumlah motor mereka diperkirakan lebih dari 30 unit dengan jumlah penumpang lebih dari 50 orang lengkap dengan sajam datang dari arah Danau Cipondoh. Sedangkan kami disini awalnya hanya berjumlah 8 orang,” kata pria yang kerap disapa Habib Adong.