Pengelola Wisata Keluhkan Maraknya Destinasi Ilegal di Pandeglang

Keberadaan objek wisata ilegal tersebut, lanjut Ruki, sangat merugikan pengelola wisata resmi, karena perbandingan harga tiketnya dengan objek wisata ilegal sangat jauh.

Chandra Iswinarno
Rabu, 01 Juli 2020 | 17:31 WIB
Pengelola Wisata Keluhkan Maraknya Destinasi Ilegal di Pandeglang
Suasana wisata pantai di kawasan Kecamatan Carita pada Selasa (26/5/2020). [Suara.com/Hadi Sofyan]

Untuk diketahui, sejak dibuka sejumlah objek wisata di Kabupaten Pandeglang, Pantai Carita sudah mulai ramai dikunjungi setelah beberapa bulan terakhir ditutup karena ada pandemi Corona. Namun jumlah pengunjung belum kembali normal sebelum adanya pandemi atau setelah bencana tsunami Banten 2018 silam.

Ruki mengemukakan, jumlah pengunjung jelang penerapan New Normal baru di kisaran 10 persen. Jumlah tersebut, jelasnya, masih jauh dibandingkan beberapa tahun belakangan.

"Mulai ada geliat lagi masyarakat untuk berlibur, kebutuhan juga liburan anak sekolah masih panjang," katanya

Diakuinya, selama Pandemi Virus Corona, pihak pengelola mengalami kerugian karena harus membayar karyawan dan operasional termasuk membayar pajak. Hingga terpaksa harus merumahkan sejumlah karyawannya, terkecuali petugas kebersihan.

Baca Juga:Dihantam Corona, Carita Kini Sepi, Hotel hingga Warga Hilang Pendapatan

"Dan sekarang sudah mulai ditarik lagi setelah aktivasi normal kembali. Kalau jumlah pengunjung jelas ada penurunan, paling sekarang di kisaran 10-15 persen saja," ujarnya.

Kontributor : Saepulloh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini