"Pemilik warung yang jual BBM juga bilang, pagi itu korban sempet beli bahan bakar jenis pertalite dibungkus plastik seharga Rp 10 ribu. Bilangnya sih untuk motornya yang mogok. Nah saat berjalan pun sempat berpapasan dengan warga dan ditanya 'mau kemana?' lalu dia jawab pakai bahasa sunda 'aing mah rek paeh' (mau mati saya). Tapi orang nggak ngeh, dikira itu hanya candaan," katanya.
Namun Asep masih tidak yakin, jika motif korban melakukan tindakan bunuh diri hanya didasari cekcok dengan sang kakak. Lantaran, konflik antara kakak dan adek memang suatu hal yang biasa terjadi. Terlebih yang diributkan bukan sesuatu hal yang besar.
"Konflik kakak adik, ya biasa lah. Gitu aja. Kayak nggak boleh pulang malam. Namanya kakak sayang sama adik ya diingetin. Tapi standar malam di sini beda ya sama di kota. Kalau disini itu, malam itu jam 20.00 WIB saja sudah dicariin. Tapi saya pikir kalau konfliknya hanya itu saja, motif bunuh dirinya terlalu dangkal. Makanya saya nggak berani menyimpulkan, biarkan itu tugas polisi" tukasnya.
Untuk diketahui, korban R ditemukan warga yang akan beraktivitas ke kebun pada Rabu (10/6/2020) pagi dalam keadaan api masih sedikit menyala. Meski saat ditemukan korban masih bernyawa, namun sudah tidak mampu tertolong karena luka bakar yang parah di sekujur tubuh.
Baca Juga:Minta Kawin di Usia 17 Tahun, Siti Rofiqoh Bakar Diri Hingga Tewas
"Ketemu sama warga yang mau berkebun, itu warga pun sempet bingung. Pas ditemukan masih ada api yang menyala, tapi masih hidup cuma sudah sakaratul maut. Lukanya sebadan, yang parah itu luka bakar bagian kepala. Nggak sempat tertolong, korban meninggal di lokasi dan langsung dibawa kerumah," katanya.
Diketahui, meski saat ini kasusnya masih dalam penanganan pihak Kepolisian Resort Kota Cilegon. Namun jasad korban sudah langsung dikebumikan karena pihak keluarga merasa keberatan jika dilakukan proses otopsi terhadap jasad korban.
"Kemarin dibuat surat pernyataan, dari keluarga minta segera dikebumikan. Tapi ada juga dsitu tertulis kalau dikemudian hari ditemukan novum baru terkait kematiannya. Maka siap dilakukan otopsi, dibongkar kembali kematiannya," ujarnya.
Catatan Redaksi:
Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Baca Juga:Usia 17 Tahun, Siti Rofiqoh Bakar Diri Setelah Minta Kawin
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor Hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.