Di Merak Pemudik Gagal Ini Nangis: Teriak Tidak Mudik, Hanya Pulang Kampung

Meski sudah menangis sejadi-jadinya dan mengaku tidak mudik hanya pulang kampung, Sugiharto tetap dilarang menyeberang di Pelabuhan Merak/

Bangun Santoso
Rabu, 29 April 2020 | 04:53 WIB
Di Merak Pemudik Gagal Ini Nangis: Teriak Tidak Mudik, Hanya Pulang Kampung
Sugiharto menangis karena dilarang mudik menyeberang di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (29/4/2020) dini hari WIB. (Suara.com/Yandi Sofyan)

SuaraBanten.id - Meski sudah ada larangan mudik lebaran 2020 akibat pandemi virus corona, ratusan pemudik tetap berupaya menyeberang meninggalkan Pulau Jawa melalui Pelabuhan Merak, Cilegon, Provinsi Banten.

Berdasarkan data dari Kepolisian, sekitar 200 kendaraan roda dua dan 100 kendaraan roda empat yang sempat menunggu di pos check point Gerem Bawah, Kota Cilegon terpaksa harus memutar balik, karena dilarang menyeberang oleh polisi dan pihak Pengelola Pelabuhan Merak.

Pemandangan sedih tampak dari raut muka para pemudik yang gagal menyeberang itu. Salah satunya adalah pemotor yang hendak pulang ke Lampung bernama Sugiharto (20).

Dengan wajah melas ia tampak menangis memohon kepada polisi agar diperbolehkan menyeberang agar bisa mudik ke kampung halamannya di daerah Lampung Timur.

Baca Juga:Pelabuhan Merak Resmi Ditutup, Tapi Penumpang Masih Tetap Bisa Menyeberang


"Tolong pak, saya sudah gak punya tempat tinggal di sana, sudah gak kerja. Sedih ibu saya pak gak bisa ketemu sama anaknya," ucapnya kepada polisi, Rabu (29/4/2020) dini hari.

Kepada polisi Sugiharto mengaku dirinya sudah 4 bulan harus terlunta-lunta di Bekasi karena tempatnya bekerja sudah ditutup. Sehingga ia merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya berada di perantauan.

"Saya dari Bekasi, tadinya kerja di bengkel mobil. Tapi sudah 4 bulan ini gak kerja, bengkelnya sepi. Saya gak punya keluarga, kontrakan pun sudah gak ada," katanya sembari meneteskan air mata.

"Saya sudah diminta data KTP, katanya buat bantuan. Tapi mana? Saya gak dapet-dapet. Makanya saya ingin pulang saja," imbuhnya.

Meski pria yang mengaku akan pulang menuju ke daerah Pasir Sakti, Lampung Timur itu sempat meronta-ronta kepada aparat agar dibolehkan mudik, hal itu tak lantas membuat aparat iba. Polisi tetap memintanya untuk memutar balik.

Baca Juga:ASDP Stop Layanan Penyeberangan Penumpang di Pelabuhan Merak

"Katanya kalau KTP Lampung masih boleh, ini saya KTP Lampung pak, bukan KTP Jakarta. Tolong lah pak, saya tidak mudik, saya hanya pulang kampung. Saya menyuarakan nasib anak rantau ini pak," teriaknya kepada polisi.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi mengaku dirinya turut merasa prihatin atas kondisi dari masyarakat yang ingin mudik. Namun, dengan alasan untuk kebaikan bersama, pihaknya dengan terpaksa meminta ratusan pemudik untuk putar balik.

"Yah kita ikut prihatin dengan semua ini. Tapi demi kebaikan kita bersama, demi kesehatan kita bersama, harus kita sabar dan siap mengikuti anjuran pemerintah, sehingga kita tidak menjadi perantara (covid-19)," katanya.

Kontributor : Sofyan Hadi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini