Nenek Meninggal di Becak yang Sempat Diduga Ditolak RS, Disorot Aktivis

Peristiwa nenek meninggal di atas becak ini disorot aktivis sosial.

Dany Garjito
Sabtu, 25 April 2020 | 12:28 WIB
Nenek Meninggal di Becak yang Sempat Diduga Ditolak RS, Disorot Aktivis
Ilustrasi becak. (Sumber: Shutterstock)

SuaraBanten.id - Seorang nenek meninggal di atas becak, diduga ditolak oleh pelayanan kesehatan.

Diwartakan Bantennews.co.id -- jaringan Suara.com, Sabtu (25/4/2020), nenek tersebut diduga ditolak oleh pelayanan kesehatan Klinik YKS, Kelurahan Sukasari dan RSUD Kota Tangerang pada Rabu (22/4/2020) malam silam.

Peristiwa nenek meninggal di atas becak ini pun mendapat sorotan dari berbagai kalangan aktivis.

Saipul Basri Aktivis Sosial Tangerang mengatakan, jika Pemkot Tangerang manjadikan RSUD Kota Tangerang hanya khusus menangani pasien virus Covid-19, Dinas Kesehatan semestinya membuat edaran kepada seluruh rumah sakit swasta dan tempat layanan kesehatan yang ada di Kota Tangerang untuk melayani pasien yang menderita penyakit lainnya.

Baca Juga:Viral Video, Masjid Digembok, Perempuan Ini Paksa Buka Pagar Pakai Palu

Agar lebih memaksimalkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat kota Tangerang,” ujar Saipul, Jumat (24/4/2020).

Nenek meninggal di becak. (Bantennews.co.id)
Nenek meninggal di becak. (Bantennews.co.id)

Bang Marcel sapaan akrabnya menegaskan salain diberikan edaran, dirinya meminta adanya tindakan tegas berupa sanksi yang dijatuhkan.

Ketika ada RS Swasta atau tempat layanan kesehatan yang ada di Kota Tangerang menolak pasien yang hendak mendapatkan pelayanan kesehatan jangan cuma teguran,” tandasnya.

Sementara, Rosyid Warisman aktivis Forum Aksi Mahasiswa (FAM) Tangerang mengungkapkan dalam situasi apapun, tidak ada alasan sebuah pelayanan kesehatan menolak pasien dalam kondisi harus membutuhkan penanganan segera.

Sebab, memang hal itu sudah tertuang di dalam undang-undang kesehatan dan undang undang rumah sakit. Sebab, setiap aturan harus mengacu pada nilai-nilai kemanusiaan, dan setiap SOP jika bertentangan dengan sisi kemanusiaan maka ada yang disebut diskresi atau pengecualian.

Baca Juga:Miris, Tukang Becak Pingsan Diduga Kena Corona Ternyata karena Kelaparan

Itu artinya, semua instrumen yang bergerak harus mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Paling tidak, ada sebuah tindakan yang dilakukan untuk menggugurkan nilai-nilai kemanusiaan tersebut,” ungkap Rosyid.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini