Warga Miskin di Serang Meninggal karena Wabah Corona, Pemkot: Sudah Dibantu

Ibu Yuli meninggal kemarin.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 21 April 2020 | 10:52 WIB
Warga Miskin di Serang Meninggal karena Wabah Corona, Pemkot: Sudah Dibantu
Kholid (kiri) suami Yuli, ibu miskin yang tak makan dua hari gara-gara Corona. (BantenHits.com/ Mahyadi)

Sebelum meninggal, perempuan berusia 42 tahun dan keluarganya itu harus menjalani hari-hari yang menyedihkan selama Banten KLB virus corona.

Yuli dan keluarga yang selama ini hanya bergantung dari penghasilan suami mengangkut sampah ini, harus bisa menahan lapar selama dua hari.

Itu karena sang suami tak memunyai penghasilan apa pun karena wabah corona. Selama dua hari itu pula, mereka hanya mengisi perut dengan air putih.

Saat masih hidup 2 hari lalu, Yuli menuturkan sang suami awalnya bekerja serabutan dengan penghasilan Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per hari.

Baca Juga:Anies-Riza Diminta Alihkan Dana Operasional Rp 63 M untuk Bantuan Corona

“Sekarang suami diajak temannya mengangkut sampah dari perumahan,” ungkap Yuli sambil meneteskan air mata.

Wabah virus corona covid-19 membuat perekonomian keluarga Yuli semakin terpuruk. Suami yang biasanya berpenghasilan setiap hari, kini hanya bisa memberi uang dua hari sekali.

Akibatnya, Yuli dan empat anaknya harus kuat selama dua hari hanya meminum air putih untuk menahan lapar.

Sambil terus meneteskan air mata, Yuli mengisahkan perjalanan hidupnya yang terus dilanda kesulitan. Sampai-sampai, satu anaknya yang perempuan harus putus sekolah karena tidak punya biaya.

“Satu (lulus) sampai SMP saja, yang satunya SMP kelas dua berhenti (tak ada biaya),” ucapnya.

Baca Juga:Berlayar dari Surabaya ke Jakarta, 16 ABK KM Nggapulu Terindikasi Covid-19

Yuli mengaku, selama anaknya bersekolah, dia terus-terus menjadi korban ledekan dan bullying karena berasal dari keluarga miskin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini