Hal ini juga didukung oleh fakta di lapangan. Kepala Badan Pengawas Teknogi Nuklir (BAPETEN) Jazi Eko Istiyanto menuturkan bahwa dari hasil deteksi 9 alat detektor radiasi ternyata zat radioaktif tersebut berasal dari limbah pabrik.
"Kita berkeliling menggunakan detektor nuklir, lalu itu ditemukan di lahan kosong. Setelah ditelusuri, ini bukan kecelakan reaktor nuklir, tapi limbah radioaktif dari pabrik," kata Jazi Selasa (18/2/2020) kemarin.
Atas dasar temuan itu, BAPETEN tengah mengupayakan penyelidikan lanjutan bersama pihak berwajib, dengan harapan bisa mengetahui pelaku pembuangan limbah nuklir tersebut.
Baca Juga:Polisi Imbau Pembacok Pelajar saat Tawuran di Cikarang Segera Serahkan Diri